BeritaTapanuli.com – Seperti tak bernilai, meski dengan hitungan manusia adalah nilai yang cukup fenomenal. Bahkan ada yang membandingkannya dengan satu unit mobil Pajero.
Kembali ke yang punya. Manusia hanya bisa merancang, memikirkan, namun hanya Dialah pemilik segalanya, sebagai manusia kita hanya bersyukur. Meski masih ditengah duka, namun bagaikan debu segala sesuatu persoalan harus dihempaskan penuh ikhlas, sehingga ketenangan abadi yang hadir bersemayam di dalam jiwa dan raga.
Harta bisa dicari, nyawa tidak bisa terganti, itulah cuplikan kata syukur yang memberikan motivasi bagi siapapun yang mendengar dan membaca isi hati sang pemilik kerbau.
Sembari dirundung duka, ia lebih merasa kehilangan gembalanya dari pada dombanya.
Demikian untaian kata yang penulis paparkan pasca peristiwa yang terjadi di Kabupaten Tapteng itu, bahkan menjadi viral, di seluruh media massa, sosial, Facebook, dan media daring (dalam jaringan) atau kaya disebut media online.
Bagaimana tidak, satu orang tewas dan 19 ekor kerbau yang sekaligus tewas, hanya dengan 1 kilat sambaran petir.
Betapa tidak kuasa sang Pencipta langit bergemuruh, tiada yang bisa luput ketika Dia pemilik sesungguhnya berkehendak. Demikian juga akal sehat, tetap tidak bisa mengukur apa yang sudah terjadi.
Penulis dalam hal ini, mencoba memberikan makna dari peristiwa. Tiada kata selain bersyukur dalam setiap hal yang menjadi milik kita, dan bersyukur segala sesuatunya akan kembali padaNya. (Penulis : Thomson R Pasaribu)