Kunjungi Makam Papan Tinggi Barus, Lokasi Wisata Religious Akhir Pekan

  • Whatsapp
Ket. Foto : Istimewa Papan Matinggi Barus

Syaikh Mahmud bin Muadz bin Jabal, tokoh penyebar Islam pertama di Sumtera Utara yang dimakamkan di Makam Papan Tinggi, berasal dari Hadral Maut (Yaman).

BeritaTapanuli.com, Tapanuli Tengah (Sumut) – Libur akhir pekan biasanya jalan-jalan menuju lokasi wisata. Wisata religous bisa sebagai alternatif bagi anda yang sudah bosan menikmati lokasi wisata alam.

Maka, tidak salah mengetahui serta menjadwalkan kunjungan anda ke Makam Papan Tinggi Barus salah satu lokasi wisata religious yang menarik untuk dikunjungi. Terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki 20 Kecamatan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan Tapanuli Tengah sebagai salah satu destinasi wisata di Sumatera Utara dengan julukan “Negeri Wisata Sejuta Pesona” yang menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa.

Barus adalah salah satu kecamatan yang paling menarik di Tapanuli Tengah, yang terletak di Pantai Barat pulau Sumatera. Ibu kota kecamatan Barus adalah Padang Masiang.

Sejak abad ke-7, Barus sudah dikenal sebagai kota Dagang. Di masa itu komoditas yang sangat digandrungi adalah, buah pala, cengkeh, lada, kulit manis, merica, kemenyan, dan kayu bulat, teranyar kapur barus.

Dan konon bahan-bahan untuk pembalseman (mumi) para raja Mesir zaman dahulu diimport dari Barus.

Pada abad 1-17 Masehi, selain sebagai pusat peradaban, Barus juga merupakan kota pelabuhan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Waktu itu belum ada Bandar Malaka dan Samudera Pasai di Aceh.

Barus disebut juga dengan nama lain, yaitu ‘Fansur’. Yang dahulunya merupakan penghasil kapur barus yang terkenal ke mancanegara sehingga kota ini dinamai Barus.

Baca juga  Kenduri Bersih Desa dan Pagelaran Budaya Jawa Akan Digelar, Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19

Wisata Religious di Desa Penanggahan

Makan Papan Tinggi Barus terletak di desa Penanggahan, kecamatan Barus Utara, kabupaten Tapanuli Tengah.

Konon pemakaman ini dianggap paling tua, berada di sebuah bukit hijau terpencil, dengan latar belakang panorama kota Barus dan Samudera Hindia di sisi barat.

Makam Papan Tinggi Barus ini berada pada ketinggian 200 meter di atas pemukaan laut. Dan memiliki tangga yang merupakan tantangan tersendiri untuk bisa mencapai puncak makam tersebut.

Badan bukit menuju makam cukup terjal, memiliki kemiringan hingga 45 derajat. Dengan Jarak 225 meter, yang harus didaki melalui (lebih kurang) 700 anak tangga.

Penyebutan ‘Papan Tinggi’ pada makam ini, karena dahulu bukit ini merupakan daerah pengambilan kayu oleh masyarakat untuk dijadikan bilah-bilah papan.

Sejak hadirnya sebuah pemakaman, maka tempat ini dinamakan Makam Papan Tinggi. Dan dijadikan salah satu lokasi wisata religious.

Tokoh penyebar Islam pertama di Sumtera Utara yang dimakamkan di Makam Papan Tinggi ialah Syaikh Mahmud, berasal dari Hadral Maut (Yaman).

Beliau wafat diperkirakan antara tahun 34 H sampai 44 H. Syaikh Mahmud adalah putra dari Syaikh Abu Abdurrahman bin Muadz bin Jabal.

Syaikh Abu Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal adalah sahabat nabi yang termasuk salah satu golongan orang yang pertama kali berbai’at kepada Rasulullah untuk masuk Islam (as Sabiqun al Awwalun).

Mengenai tahun kedatangan Syaikh Mahmud ke Barus tidak ada yang mengetahuinya secara pasti.

Baca juga  Diguyur Hujan, Even Promosi Danau Toba Sepi

Melihat corak nisan dan jenis kaligrafi yang tertulis di makam serta unsur arkeologis lainnya, diperkirakan Syaikh Mahmud bin Mu’adz bin Jabal hadir di Barus sejak abad ke-7 sampai abad ke-9 Masehi.

Kedatangan Syaikh Mahmud dalam misi menyebar-luaskan ajaran Islam di Tapanuli, Alhamdulillah dapat diterima. Karena dakwahnya yang sangat menyentuh akhirnya berhasil meng-Islamkan Tokoh etnis batak Raja Guru Marsakkot.

Panjang Makam Sampai 7 Meter

Makam Panjang 7 Meter Di Papan Tinggi Barus

Makam Papan Tinggi memiliki panjang 7 meter, dengan batu nisan putih setinggi 1,5 meter, berukir aksara Persia dan Arab kuno.

Batu Nisan Makam Syaikh Mahmud bin Muadz bin Jabal

Pada nisan Syaikh Mahmud terdapat tulisan “Fakullu Syai’un Halikun Illa Wajhullah” (dalam tulisan Arab) yang artinya, “Maka segala sesuatunya akan hancur kecuali Zat Allah Swt”.

Sementara 4 makam lainnya bersampingan dengan makam utama, yakni panjangnya sekitar 1,5 meter, nisannya terbuat dari batu yang ditegakkan tanpa ada tanda sama sekali.

Di atas bukit Makam Papan Tinggi tersebut, kita akan langsung menjumpai tapak pemakaman, dan ditambah dengan pemandangan yang indah, kita dapat melihat pemandangan kota Barus dari atas ketinggian.

Tempat ini ramai dikunjungi masayarakat pada akhir pekan atau liburan untuk berziarah, atau sekadar berkunjung menikmati keindahan pemandangan alam yang indah.

Biasanya para pengunjung wisata religious ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera maupun luar pulau Sumatera seperti pulau Jawa.

Seperti dikutip dari Wikipedia (20/6/2019), dan dari berbagai sumber lainnya. ®

Pos terkait

Tinggalkan Balasan