BeritaTapanuli.com, Sibolga – Warga Lingkungan IV Kelurahan Hutanabolon Kecamatan Tukka, Kab. Tapteng, Prov. Sumut mengaku sudah puluhan tahun tidak merasakan arti “kemerdekaan”. Pasalnya desa ini tidak kunjung dialiri listrik dari PLN.
Hal ini diketahui atas unggahan pemilik akun facebook di media social milik Marhanuddin Purba.
Lebih rinci ia menyampaikan aspirasi masyarakat lewat bubuhan foto remaja dan anak anak membentangkan tulisan “Pak Bupati Tolong Masukkan Listrik”.
Berdasarkan informasi ini, awak media menelusuri ke lokasi yang dimaksud.
Ternyata lokasi yang dimaksud tak jauh dari Objek Wisata Lobu Bambu di Kelurahan Hutanabolon.
Salah seorang warga Hasutule Laoli (38) mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk membantu memasukkan aliran listrik dari pihak PLN Sibolga.
“ Kami sudah mengajukan permohonan melalui pemerintahan yakni pihak kelurahan bang. Tapi belum juga ada hasilnya,” jelas Hasutule Laoli kepada awak media.
Hal ini juga diakui oleh beberapa warga, yang berharap lingkungan mereka dapat dialiri listrik sehingga memudahkan warga dalam beraktifitas. Terutama anak-anak mereka, kalau belajar di malam hari harus mempergunakan penerangan dari lampu petromak.
Hefri Sitompul selaku Lurah Hutanabolong mengaku sudah mengajukan permohonan warga nya ke pihak PLN tetapi belum mendapatkan tanggapan.
PLN Area Sibolga melalui Manager Pemasaran Junita Simatupang saat di konfirmasi mengaku sudah mendengar informasi yang viral di media sosial ini.
Ia menjelaskan pihak permohonan warga ini sudah pernah masuk ke PLN Area Sibolga.
“ Baru tahu tadi informasi nya Pak. Saya sudah telusuri memang ada permohonan itu masuk beberapa tahun lalu. Tetapi saat di survei lapangan, informasi yang diperoleh kenderaan roda dua yang bisa masuk,” jelas Junita hari Rabu (30/10/2019).
Junita menjelaskan, akses jalan untuk ke suatu lokasi yang hendak di aliri listrik bisa di lalui kenderaan roda empat.
“ Untuk akses jalan bisa lah dilalui kenderaan roda empat Pak. Ini untuk memudahkan mobilisasi saat pembangunan jaringan dan pemeliharaan sesudah di laksanakan pembangunan jaringan.
Masih kata Junita, “ Kita akan survey ulang lagi Pak. Ada 45 KK info yang kami peroleh. Tetapi kami juga berharap warga bisa bekerja sama jika akses jalan bisa di lalui dan akan dilakukan pembangunan jaringan. Saya berharap kerelaan warga apabila ada pohon yang ditebang masuk dalam jalur jaringan tidak menuntut ganti rugi. Selain itu jalur yang di lalui jaringan jangan lagi ditanami,” lanjut Junita. (R)