BeritaTapanuli.com – Proses pembangunan wisata religi Patung Yesus Kristus di Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara saat ini baru rampung sekitar 50 persen.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan mengatakan bahwa proses pembangunan kawasan patungnya ditargetkan akan tuntas 100 persen pada September 2021.
“Kalau yang Sibea-bea (September) 2021 selesai untuk salibnya. Tapi kalau untuk penataan lokasi secara keseluruhan mungkin tuntas di Juni 2022,” kata Dumosch sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Senin (22/3/2021).
Disebutkan nantinya, kawasan wisata religi Patung Yesus Kristus ini akan dibangun secara terintegrasi.
Selain wisata religi di kawasan salibnya, akan ada pula pembangunan rumah doa, serta restoran untuk wisata kuliber.
“Kemudian parkiran yang representatif. Kemudian fasilitas toilet. Diharapkan juga di situ menjadi kayak lokasi untuk tempat orang olahraga juga sebetulnya,” terang Dumosch.
Pasalnya, kawasan jalan utama hingga ke lokasi patung tersebut sangat cocok dijadikan jalur olahraga. Kondisi jalannya cukup bagus, dengan pemandangan alam langsung ke arah Danau Toba.
Dari luas kawasan 15 hektar yang sudah dikelola saat ini, jalur yang sudah dibangun di sana mencapai kurang lebih 2,8 kilometer (km).
Jalur sepanjang 2,8 km itu merupakan jalur berliku yang menghadap langsung ke Danau Toba. Tampak pula latar belakang pemandangan perbukitan asri yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Jalur ini merupakan akses menuju Patung Yesus Kristus setinggi 61 meter. Rencananya, jalur tersebut akan diberi pagar pembatas agar wisatawan bisa melintas dengan aman, termasuk juga nyaman menggunakannya sebagai jalur berolahraga.
Saat ini, kawasan Patung Yesus Kristus ini masih belum dibuka untuk umum. Seharusnya wisatawan belum bisa berkunjung ke sana.
Kawasan yang menarik minat warganet khususnya adalah jalan akses menuju Patung Yesus Kristus yang berliku dan menawarkan pemandangan alam yang apik, termasuk pemandangan langsung ke Danau Toba.
Namun sebenarnya, kunjungan wisatawan luar daerah ke sana sudah ramai sejak periode Natal dan Tahun Baru 2021 kemarin.
Meski ramai dikunjungi, sebenarnya kawasan wisata tersebut belum dipromosikan secara resmi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir hingga kawasan benar-benar tertata.
“Kalau kita promosikan, orang makin bejubel masuk ke situ. Kita minta orang tidak boleh masuk, tapi di lapangan ya dinamis,” ujar Dumosch.
Pihaknya pun tidak bisa melarang wisatawan yang telanjur datang dari jauh. Namun, rombongan wisatawan tetap akan ditolak.(sumber : kompas.com)