BERITATAPANULI. COM, TAPSEL – Kampung Kantin, Desa Pargarutan Dolok salah satu kampung yang terletak di Kecamatan Angkota Timur, kabupaten Tapanuli Selatan. Warga kampung ini cukup kreatif pasalnya, salah satu olahan kerajinan tangan warga, turut mendorong perekonomian dikampung ini, yaitu pengembangan ekonomi kreatif dengan mengelola ijuk menjadi sapu.
Kepala desa Pargarutan Dolok Henri Harahap, menjelaskan kepada Beritatapnuli.com, Sabtu (5/1/2019), sangat mendukung kegiatan ini, Ia juga mengatakan dengan terciptanya usaha ini, sangat membantu perekonomin warganya. Ekonomi kreatif yang dikembangkan warga ini sangat berdampak positif untuk kemajuan perekonomi warga kampung kantin Pargarutan Dolok.
Ketua kelompok Nurliani yang merupakan ibu PKK desa Pargarutan Dolok, juga menjelaskan ada lebih 10 orang anggota kelompok yang ikut bekerja. Olahan kerajinan tangan warga kampung kantin ini, sangat bermanfaat dan berpengaruh membantu perekonomian warga sekitar.
“Ini sangat membantu ekonomi warga, selain bekerja sebagai petani, merekapun kini memiliki usaha tambahan dari olahan tangan mereka sendiri, yakni kerajinan sapu ijuk” jelas Nurliana
Kampung kantin yang terletak di desa Pargarutan Dolok ini, hampir seluruh warganya memiliki mata pencaharian berkebun dan bertani, tetapi warga disini yang merupakan ibu – ibu juga cukup kreatif, dengan kemaun dan ilmu yang telah mereka peroleh, ijuk yang selama ini hanya mereka jual ke toke kini sudah mereka olah sendiri menjadi sapu ijuk, sehingga memiliki daya jual dipasaran dan juga dapat mendorong program desa dengan mengembangkan ekonomi kreatif di Kampung Kantin Desa Pargarutan Dolok.
Keterampilan yang dimiliki ibu – ibu warga kampung Kantin dalam mengolah ijuk menjadi sapu ini, berdasarkan program desa Pargarutan Dolok dengan mendapatkan pelatihan yang bersumber dari dana desa.
Dikatakan Nurliana, Sapu ijuk buatan mereka ini bahan ijuknya asli dari kampung itu sendiri, dengan kualitas terjamin tahan lama dan hebatnya lagi, sapu buatan kampung Kantin ini sudah memiliki nama dengan merek Cap 9 Yogi.
“Untuk bahannya disini sangat banyak dan ijuk sangat mudah didapat dan melimpah disini” ucapnya.
Sapu ijuk hasil kerajinan warga kampung Kantin dengan bermerek cap 9 Yogi ini, sudah berjalan dimulai sejak tahun 2017 itu dengan pendistribusiannya sudah masuk kepasar dan grosir di wilayah Tabagsel, Sapu Ijuk cap 9 Yogi ini dijual dengan harga satuannya Rp.15.000 dan memiliki mutu dan kualitas yang bagus.
Dalam satu hari warga kampung kantin ini mampu menghasilkan atau memproduksi sapu berkisar 150 – 200 lebih perhari.
Nurliana jug menceritakan, bahwa dengan adanya keterampilan warga dalam mengkelola ijuk menjadi sapu, ini salah satu mendorong program desa dengan mengembangkan ekonomi kreatif, sehingga hal ini sangat membantu perekonomian warga. Ia juga berharap kerajinan warga kampung Kantin mendapatkan perhatian dari pemerintahan kabupaten Tapanu Selatan.
“Dengan adanya kemauan warga turut mengembangkan ekonomi kreatif ini, kita sangat membutuhkan perhatian dari pemkab Tabsel dengan memberikan pelatihan dan ikut berperan aktif agar usaha kami ini dapat lebih maju dan berkembang lagi” pintanya.
Disamping itu Henri juga berharap dukungan dan perhatian pemerintah dalam mengembangkan usaha ini, salah satunya ikut mempromosikan serta menganjurkan kepada masyarakat agar memakai sapu ijuk produk buatan kampung Kantin Desa Pargarutan Dolok asli dari daerah Tapanuli Selatan sendiri.
Sementara itu, “ijuk” menyerupai rambut berwarna hitam yang ditemui menyelimuti tumbuhan pohon aren. (RL/BT)