Jakarta – Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak terbatas setelah melemah bersamaan dengan koreksi pada mata uang Asia.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencapai Rp14.949 per dolar AS, melemah 114 poin atau 0,77 persen dari posisi Rp14.835 pada Rabu (23/9/2020).
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (24/9/2020) kemarin, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.890, melemah 75 poin atau 0,51 persen. Rupiah dibuka di level Rp14.815 dan bergerak di rentang Rp14.815 hingga Rp14.904,5.
Posisi penutupan rupiah di pasar spot hari ini menyamai level serupa pada 11 September 2020. Level tersebut merupakan yang paling lemah sejak 11 Mei 2020.
Sementara itu, indeks dolar naik 0,0610 poin ke posisi 94,4500. Penguatan indeks dolar membuat mayoritas mata uang Asia tertekan.
Won Korea menjadi pemimpin pelemahan mata uang Asia dengan koreksi 0,71 persen, disusul rupiah. Di Asia, hanya yen Jepang yang mampu menguat terhadap dolar AS dengan penguatan 0,01 persen.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan mata uang rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp14.820 – Rp14.960 per dolar AS pada perdagangan Jumat (25/9/2020). (Sumber : Market.bisnis.com)