Rupiah Menguat Atas Dollar AS, Ini Respon BI

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso membenarkan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS.

“Alhamdulillah rupiah mengalami penguatan 2,6 persen dan BI terus komit untuk berada di pasar menjaga mekanisme supply and demand di pasar dan menjaga supaya bagaimana rupiah tetap dalam volatilitas yang stabil dari waktu ke waktu,” terang Denny.

Nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir. Hari ini dolar AS bahkan terjun ke level Rp16.100.

Baca juga  Pentingnya Menjaga Pelestarian Danau Toba dan Gunung Sinabung

Ia menjelaskan, penguatan rupiah tidak terlepas dari sederet intervensi yang dilakukan BI.

“Jadi sejak BI melakukan apa yang disebut smart intervention, terutama untuk melakukan intervensi di pasar offshore gitu kan ya, dengan NDF,” ungkap Denny di Gedung BI, Jakarta, Senin (26/5/2025)

Mata uang Thailand, kata Denny menguat lebih besar yaitu 2,9% dan Malaysia 2,64%. Singapura di bawah Indonesia dengan penguatan sebesar 1,9% dan Filipina 1,03% terhadap dolar AS.

Baca juga  Dorong Pangan Berkualitas, Mentan Tingkatkan Daya Saing UMKM

“Itu kita bisa melihat bagaimana performance mata uang di Asia selama bulan Mei 2025. Bulan Mei 2025 kita lihat disini bahwa rupiah, Indonesia rupiah sampai dengan tanggal 26 itu mengalami penguatan 2,6 persen,” jelasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan