Sekda Nias Utara Diciduk Polisi, Walikota Medan Boby Angkat Bicara

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara perihal dibukanya KTV Medan.

Setelah sebelumnya 71 orang berhasil diamankan polisi, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Nias Utara.

Bobby menyebut, pihaknya sudah sering mengingatkan agar KTV itu tidak buka.

“Tentunya sudah kita sampaikan terus agar tidak melakukan pembukaan,” ucap Bobby di Medan, Senin (14/6/2021).

Bobby mengatakan razia yang dilakukan kepolisian merupakan bentuk penindakan terhadap larangan buka.

Larangan ini dilakukan karena pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

“Kalau pembukaan dilakukan, bukan hanya tugas pemerintah kota Medan. Tapi Forkopimda kita, dari pihak kepolisian bisa berkolaborasi dengan Satpol PP ini akan melakukan penindakan, ini salah satunya,” Terangnya.

Selain meminta pemilik tempat usaha tidak membuka tempat hiburan. Walikota Medan itu juga meminta masyarakat agar disiplin dengan tidak datang ke tempat hiburan.

Baca juga  Suami dan Isteri Tidak Keberatan Potong Gaji : Bayar Iuran  JKN-KIS

“Bukan hanya pelaku usahanya, tapi masyarakat harus lebih disiplin,” Tambahnya.

Sementata dari 71 orang yang diamankan polisi itu, sebanyak 51 orang di antaranya dinyatakan positif narkoba berdasarkan hasil tes urine.

Hal itu juga disampaikan Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko.

“Ternyata dari pengunjung tersebut, 51 dinyatakan positif amfetamin dan metamfetamin atau positif ekstasi atau inek dan juga sabu-sabu,” ujar Kapolres.

Ke-51 pengunjung tersebut tengah diperiksa intensif. Di lokasi tersebut, polisi juga menyita lebih dari 200 butir ekstasi.

“Di situ tempatnya kecil. Setelah kita melakukan pengecekan, penggeledahan, kita menemukan ada 285 butir obat berbentuk pil yang kita duga narkotika atau ekstasi atau inek,” ujar Riko.

Baca juga  Satu Unit Mobil Tertabrak Kereta Api, 1 Orang Luka-luka

“Di mana mereka operasional ini mulai jam 1 siang sampai jam 5 pagi. Semuanya ini yang menyiapkan dari pihak pengelola atau pihak manajemen, mulai waiter yang menawarkan, termasuk karyawan operator yang menyimpan ekstasi, yang kita temukan di gudang. Jadi modusnya waiter menawarkan, kemudian tamu atau costumer yang ada di room pesan, kemudian barang diantar oleh karyawan,” sambungnya.

Salah satu yang diamankan polisi adalah Sekda Nias Utara Yafeti Nazara. Polisi mengatakan hasil tes urine Yafeti juga positif narkoba.

“Yang bersangkutan hasil tes urine positif (narkoba),” tutur Riko. (Dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan