Sebanyak 14 Orang Bertambah Diisolasi di Sibolga Pasca PDP Meninggal, Statusnya OTG

  • Whatsapp
Ilustrasi tim medis covid

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Pasca meninggalnya, satu orang pasien PDP asal Sibolga, yang dirujuk ke RS Martha Friska Medan, lalu menghembuskan nafas pada Rabu (6/5/2020). Mengakibatkan peningkatan yang signifikan atas jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Sibolga.

Kini, menjadi 30 orang, setelah pasien berstatus PDP itu meninggal. Pasien tersebut merupakan warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 67 tahun.

Sebelumnya, pasien sempat menjalani opname di RSU FL Tobing Sibolga, sejak Jumat, 1 Mei 2020, hingga dirujuk ke RS Martha Friska Medan, sekira pukul 17.48 WIB, Selasa (5/5/2020).

Berdasarkan update data terkini kasus virus corona disease (Covid-19) di Kota Sibolga, sebagaimana dilansir situs resmi, https://corona.sibolgakota.go.id, jumlah OTG yang sebelumnya 16 orang, bertambah jadi 30 orang.

Baca juga  Sosialisasikan Bahaya Lem Kambing, Begini Kata Wakil Ketua DPRD Sibolga

Artinya, terjadi pertambahan 14 orang, setelah kasus kematian seorang PDP asal Sibolga itu.

Sebaran OTG ini, 4 orang di Kecamatan Sibolga Utara, 9 orang di Sibolga Selatan, 3 orang di Sibolga Sambas, dan 14 orang di Sibolga Kota.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sibolga, Binner Lumban Gaol, yang juga Kadis Kominfo Kota Sibolga, tidak menjawab konfirmasi lewat pesan singkat, Jumat (8/5/2020).

Koordinator Penanganan Covid-19 Sibolga, Firmansyah Hulu, dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat membenarkan terjadinya penambahan 14 OTG tersebut.

“Iya bertambah 14, karena ada PDP yang baru dirujuk dan sudah meninggal dunia,” tulis Firmansyah Hulu, Jumat (8/5/2020) dikutip dari medanbisnisdaily.com.

Ditanya, apakah 14 OTG tersebut tenaga medis? Firmansyah Hulu yang juga selaku Kadis Kesehatan Kota Sibolga ini tidak menjawab.

Baca juga  Ternyata, Sertifikat Tanah Gratis Untuk Masyarakat Miskin

“Semua OTG sudah diisolasi mandiri, dan diberi bantuan sembako dan vitamin,” singkat Firmansyah Hulu.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Sibolga, Juangon Daulay, juga membenarkan terjadi pertambahan jumlah OTG di Kota Sibolga, dan beberapa di antara OTG tersebut adalah tenaga medis.

“Ya, yang pasti adalah. Kita isolasi mandiri, ada yang kita isolasi di GOR Aek Parombunan, di rumah sakit, dan ada juga yang di rumahnya,” tulis Juangon Daulay.

Juangon Daulay menyampaikan, bahwa seluruh OTG yang menjalani isolasi mandiri tersebut sudah dilakukan rapid test.

“Sudah kita lakukan (rapid test) kepada OTG yang sudah 7 hari diisolasi. Hasilnya negatif. Kita tunggu lagi nanti sampai 14 hari, dan kita rapid test lagi,” pungkasnya. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan