BeritaTapanuli.com – Legenda tinju kelas berat Mike Tyson membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara bersama aktor Kenan Thompson.
Tyson menyatakan, tidak harus menjadi petinju kelas dunia untuk menahan pukulannya. Orang biasa pun bisa melakukannya. Namun, ada satu kosekuensi yang harus diterima.
Menurut Tyson, orang yang mencoba pukulannya harus siap mati.
“Ini tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang atletis, ini masalah moral. Berjuang ada hubungannya dengan moralitas,” kata Tyson menyinggung pukulannya, seperti dilansir kompas.com dari Sportbible, Kamis (23/4/2020).
“Ini juga bukan tentang menerimanya (pukulan), ini adalah kesediaan untuk mati, begitulah hidup,” kata pria 53 tahun itu menambahkan.
Mike Tyson masih disegani sebagai salah satu petinju yang mempunyai pukulan paling mematikan di kelas berat.
Hal itu ditunjukannya saat merebut sabuk juara versi WBC saat melawan Trevor Berbick pada 1986.
Tyson yang kala itu masih berusia 20 tahun mampu menumbangkan Berbick yang berstatus sebagai juara dunia dalam hanya 2 ronde saja.
Berkat kemenangan itu, petinju berjulukan Si Leher Beton tersebut mengukir namanya sebagai pemegang sabuk juara kelas berat termuda sepanjang sejarah.
Namun, meski terkenal garang di atas ring, Tyson mengakui bahwa dirinya selalu demam panggung sebelum berlaga.
Tyson juga mengakui perasaan itu adalah hal yang paling sulit untuk disingkirkan meski banyak orang mengenal Mike Tyson adalah seorang petinju hebat.
“Saya tidak pernah berpikir bisa mengatasi rasa gugup sebagai petinju, saya tidak pernah bisa mengatasinya,” kata Tyson.
Kendati demikian, Mike Tyson menilai perasaan gugup itu sebagai sebuah sistem pertahanan alami bagi dirinya sendiri.
“Anda akan selalu merasa gugup seperti hal yang terjadi saat ini, itu adalah bagian dari kehidupan,” ucap Mike Tyson.
“Saya percaya dari pengalaman bahwa perasaan itu adalah mekanisme pertahanan yang alami,” imbuhnya. (R)