Menanggapi Laporan Separtainya, Ketua DPRD Kota Sibolga Mengaku Siap Dipanggil Polisi

  • Whatsapp
Ketua DPRD Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Ketua DPRD Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik mengaku siap dipanggil polisi terkait laporan sejumlah kader separtainya.

Hal itu, ia sampaikan dihadapan wartawan, Jumat (29/5/2020).

Ia mengaku, atas laporan sejumlah kader partai Nasdem ke Polres Sibolga, atas kasus dugaan pencemaran nama baik. Menurutnya laporan rekan separtainya tersebut merupakan hal yang sah-sah saja.

“Mereka melapor ke Polres, ya sah-sah saja. Saya lebih siap jika dipanggil polisi untuk memberikan keterangan. Agar tidak ada fitnah di tengah masyarakat terhadap wali kota Sibolga,” kata Akhmad Syukri Nazry Penarik yang juga menjabat sekretaris Partai Nasdem Sibolga itu.

Akan tetapi ia kembali menyesalkan tindakan rekan separtainya tersebut, mendatangi Mapolres Sibolga menggunakan atribut partai ketika membuat laporan.

Dia pun tidak tahu, apakah ada instruksi partai atau tidak. Seharusnya kalau nama mereka yang tersangkut, maka mereka melapor atas nama pribadi, jangan membawa nama partai, jelasnya.

“Kalau ada yang melaporkan terkait pernyataan saya pada rapat paripurna LKPj kemarin itu, yang membawa-bawa nama orang sah-sah saja. Tetapi jangan dong membawa-bawa nama partai, membawa atribut partai,” beber Syukri.

Baca juga  Monang Jokowi Amin, harapkan peningkatan dan pemerataan pembangunan di Tabagsel

Dijelaskan, tidak semua nama yang disampaikannya itu orang Nasdem, ada juga orang lain di luar itu. Makanya, kalau itu kepentingan pribadi jangan membawa nama partai.

“Pada saat itu kan saya tidak ada membawa nama partai. Tetapi atas nama lembaga DPRD. Mungkin ada yang sengaja menghasut, terakhir membenturkan partai dengan saya,” ucap Syukri.

Menurut Syukri, pihak kepolisian pastinya mengetahui bahwa anggota DPRD memiliki hak imunitas untuk bicara, baik di dalam sidang maupun di luar sidang.

Tetapi, Syukri malah berharap pihak kepolisian memanggilnya. Seperti yang dia sampaikan kemarin, bahwa setelah masa pandemi virus corona berakhir, dia akan melaporkannya juga ke KPK.

“Perlu saya sampaikan, jangan ada orang yang membentur-benturkan partai. Saya kira, Bapak Wali kota pun jangan ada yang membenturkan dengan partai. Karena saya pun tahu Bapak Wali Kota bukan kader partai Nasdem,” tukas Syukri.

Dia menyatakan, seharusnya Wali Kota Sibolga berterimakasih, karena pihaknya hanya bermaksud meluruskan dan juga menepis fitnah dan isu yang beredar di masyarakat.

Baca juga  Kabar Gembira, Sebanyak 6 Orang di Karantina Semakin Membaik

“Isu dan ada juga informasi yang kami terima. Makanya saya bilang, saya pun berharap dipanggil kepolisian, biar bisa saya jelaskan di kantor kepolisian. Makanya saya bilang, saya yang langsung melaporkan ke KPK. Pernyataan saya kan sudah bisa di pastikan,” tegasnya.

Syukri kembali menegaskan, bahwa dia sangat siap dan senang kalau dipanggil  Polres untuk memberikan penjelasan secara terang benderang.

Disinggung soal pernyataannya saat memimpin rapat paripurna DPRD, bahwa ada atau tidak ada jabatannya nanti ketika memberikan keterangan secara langsung ke KPK? Syukri mengaku serius dengan statemennya tersebut.

“Itulah kecintaan kita kepada wali kota. Jadi saya sampaikan di situ, biar jangan ada fitnah terhadap wali kota. Baik saya menjadi Ketua DPRD atau tidak lagi menjadi Ketua DPRD, biar wali kota tidak ada fitnah hingga selesai masa jabatannya,” tegasnya.

Usai wawancara dengan wartawan, Syukri menambahkan, kepada para pelapor diminta untuk berani bersumpah di atas alquran, kalau mereka memang tak punya utang kepada Wali Kota Sibolga. (Tam)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan