Tidak Kunjung Diperbaiki, Jalan Berlubang di Sibuluan Hampir Makan Korban

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Tapteng – Riak-riak pembangunan infrastruktur yang memadai seolah bagai isapan jempol semata.

Dengan gelontoran uang yang tidak sedikit, juga tidak sebanding dalam kualitas. Menilik pembangunan jalan di wilayah Pantai Barat, Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Tidak heran, Sibolga pernah menyumbang rekanan hingga ke meja persidangan, bahkan ke penjara akibat korupsi. Demikian juga tidak tanggung, nilai yang dipulangkan ke kas Negara, meski Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga yang saat itu Timbul Pasaribu mengaku, dengan pemulangan uang belum tentu menghilangkan tuntutan hukum.

Kembali, berbicara infrastuktur, pembangunan jalan besar jalur batas Sibolga hingga batas Tapteng dan Tapsel yang di kerjakan sejak tahun 2017 lalu, kini telah terjawab lewat kualitas yang tidak sepadan dengan nilai yang fantastis.

Parahnya, saat pembangunan berlangsung, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Sibolga dan Tapanuli Tengah hingga dalam dua kali kunjungan menyaksikan pembangunan yang saat itu menjadi prioritas pemerintah bagai jawaban bagi masyarakat akibat terlalu lama menikmati jalan rusak di dua wilayah itu.

Baca juga  Bupati Taput Serahkan Akta Lahir Online di RSU

Namun, ternyata, perihnya mata yang dirasakan pengendara dikala musim panas, akibat debu yang bersumber dari material batu dan pasir, tidak sebanding dengan kualitas yang dirasakan.

Terbukti, dalam beberapa waktu, terlihat sejumlah titik sudah mengalami perbaikan. Dalam istilah awam disebut tambal sulam.

Bahkan, sejumlah media kala itu, banyak yang menyoroti, akibat kurangnya pengawasan dari satker yang bertanggung jawab. Hingga terjadi pergantian sejumlah alat berat yang tidak sepadan dengan beban jalan menjadi sorotan media.

Akan tetapi, ibarat pepatah sepandai-pandainya tupai meloncat toh akan jatuh ketanah. Bukti tidak dapat dipungkiri, saksi adalah masyarakat, yang tak dapat berbuat banyak selain kecewa pada sesuatu harapan.

Siapa yang dituntut? Tentu semua mengaku sudah melakukan sesuai SOP (Standart Operasiona Prosedur). Dan menjadi muara, penanggung beban itu, kembali kepada objek yaitu masyarakat, sementara subyek, seperti raja yang sulit dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga  Usai Divaksin Covid-19, Ini Reaksi Bupati Tapteng

Tidak jauh berbeda, jalan yang mulus hanya dalam hitungan dua tahun, kini kembali memberikan bukti buruknya kualitas berupa titik-titik retakan berlubang. Parahnya di Kelurahan Sibuluan, tepatnya di depan pengisian minyak dalam istilah daerah sekitar di sebut Tano Ponggol yang sewaktu waktu dapat menjadi ancaman begi pengendara yang melintas.

Terlihat, lubang menganga sedalam lebih kurang 15 CM, berada di posisi sisi sebelah kiri jalan, yang menjadi lintasan pengendara roda dua.

Setelah lebih dari dua minggu berlalu, lubang yang awalnya kecil, kini terlihat semakin menganga, sewaktu waktu dapat mengintai korban.

Terkait hal itu, Alfonso (35), pengendara roda dua yang melintas kepada penulis, Selasa (29/10/2019) pagi, mengaku saat malam ia hamper terjatuh akibat lubang tersebut. Iapun berharap kepada pengendara yang melintas di sekitar lokasi untuk lebih berhati-hati. (T/BT)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan