BeritaTapanuli.com, Taput – Saluran air (drainase) yang dibuat warga demi mengairi sawah milik 25 KK, masih tertutup material jalan.
Diperkirakan sawah tersebut bakal tidak berproduksi tahun ini karena sudah kering dan tidak dapat diairi.
Padahal, sawah tersebut menurut pengakuan warga setempat dapat meghasilkan sebanyak 2500 kaleng gabah padi apabila berproduksi. Sayang, tahun ini bakal gagal diolah.
Warga yang ditemui di desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan, Taput, Kamis (11/11/2020), mengaku, masyarakat sangat berharap perhatian Kepala Desa.
Apalagi mereka sudah melungkan waktu seharian penuh untuk mengurai material dari saluran air namun tidak berhasil, sementara pemborong jalan terkesan tidak peduli.
Apalagi, warga mengaku bekerja secara swadaya tanpa dibayar, padahal tertutupnya parit tersebut merupakan dampak dari pengerjaan pembuatan jalan, dialokasikan dari dana desa.
Untuk dapat mengangkat material, warga mengaku bisa memakan waktu mencapai satu bulanan.
Oleh sebab itu, mereka berharap Kepala Desa setempat selaku kuasa pengguna anggaran dapat bertindak cepat, sehingga masyarakat dapat makan, karena hasil sawah tersebut merupakan sumber mata pencaharian.
Sebelumnya, tim media ini berusaha melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa setempat selaku Kuasa Pengguna Anggaran Dana Desa, hingga menemui di rumahnya namun mengaku sedang dinas luar ke Tarutung dan ke Kecamatan Pangaribuan. (R)