BeritaTapanuli.com, Sumbar – Sempat Resahkan warga Pasaman Sumatera Barat, satwa Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) kerap masuk permukiman warga untuk mencari mangsa.
Termasuk ternak masyarakat turut menjadi sasaran harimau.
Akan tetapi, setelah mendapat respon dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pasaman, Sumatera Barat, keberadaan harimau akhirnya sudah kembali masuk ke dalam habitatnya di kawasan hutan lindung Puncak Tonang, Kecamatan Lubuk Sikaping.
“Tim BKSDA yang sudah melakukan penanganan konflik antara manusia dan satwa liar selama lima hari sejak tanggal 22 sampai 26 Juli 2019. Dimana Tim BKSDA tidak menemukan lagi tanda-tanda keberadaan satwa langka yang sudah terancam punah tersebut di kawasan pemukiman penduduk tempatnya memangsa ternak warga di Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping,” terang BKSDA Resor Pasaman, Ade Putra kepada wartawan, Sabtu (27/7/2019).
Pihaknya juga dalam lima hari terakhir sudah melakukan penyisiran dan patroli dilakukan di lokasi hingga radius tiga kilometer.
“Kemudian diperkuat dengan pemasangan kamera penjebak (camera trap) sebanyak empat unit di beberapa titik di lokasi kejadian. Dan hasil rekaman Camera Trap itu tidak terlihat lagi tanda berupa jejak, cakaran maupun kotoran yang menandakan keberadaan satwa liar itu. Kamera penjebak yang dipasang pun tidak berhasil menangkap gambaran visual keberadaan satwa dilindungi tersebut,” tambah Ade Putra.
Berdasarkan pantauan tersebut, pihaknya menyimpulkan untuk sementara waktu, sejak hari Jumat (26/7) satwa Harimau Sumatera sudah menjauh dari lokasi dan kembali ke dalam kawasan hutan lindung yang hanya berjarak 650 meter dari lokasi kejadian.
“Namun BKSDA tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melepaskan ternaknya secara liar tanpa di awasi. Demikian juga untuk tetap waspada serta berhati-hati dalam beraktifitas dilokasi kejadian,” tutupnya.
Sebelumnya, BKSDA menerima informasi adanya serangan satwa Harimau Sumatera terhadap 13 ekor Kambing dan 1 ekor Anjing milik warga pada pagi hari Senin (22/7) di Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping.
Mendapati informasi itu, BKSDA langsung menurunkan tim untuk melakukan klarifikasi informasi dan pengecekan lokasi kejadian. Berdasarkan penelusuran dan identifikasi tanda-tanda keberadaan dilapangan, tim menemukan jejak kaki satwa liar yang masih dalam dugaan adalah jenis Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di beberapa titik lokasi.
BKSDA juga memasang kamera penjebak (camera trap) sebanyak empat guna memantau dan melacak tanda-tanda keberadaan satwa langka dan hampir punah tersebut. Selain itu untuk memberikan rasa aman, tim juga sudah melakukan patroli pemantauan disekitar lokasi. (BT/c)