Pemeriksaan Swab Harus Dikirim ke Medan, Pemkab Taput Temui Masalah Baru

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Taput – Ditengah meningkatnya angka terpapar covid-19, sementara Cartridge Sars Cov2 kosong, Dinas Kesehatan Taput mengaku mendapat masalah baru.

Apalagi angka warga Taput maupun pelaku perjalanan dari luar kota yang terpapar Covid-19 angkanya cenderung meningkat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kondisi sekarang warga yang terpapar di ruang isolasi RSUD Tarutung mencapai 23 pasien dengan rincian 17 warga Taput, 1 warga Jawa Barat, 1 warga Banten, 3 warga Simalungun dan 1 warga Tebing Tinggi.

Bahkan sejak merebaknya kasus Covid-19 di Tapanuli Utara, warga yang sudah terinfeksi totalnya mencapai 63 orang.

Sementara itu, stok Cartridge Sars Cov2 yang kosong sehingga bagi pasien yang berdasarkan Rapid Test reaktif selanjutnya menjalani Swab Test, untuk mengetahui hasilnya kembali harus dikirim ke Medan.

Baca juga  Temui Sandiaga Uno, Bupati Taput Ajukan Pendirian Universitas Negeri

Alexander Gultom, ketika dikonfirmasi Rabu (14/10/2020), juga membenarkan hal itu.

“Kita jadi susah sekarang, seharusnya kita sudah bisa mengeluarkan hasil Swab Test berkat keberadaan alat TCM, sekarang harus mengirim sample ke Dinkes Sumut dari pasien yang di Swab Test,” cetusnya.

Sudah berulang kali Bupati Taput Nikson Nababan mengeluhkan kondisi ini hingga ke pemerintah pusat agar segera dikirim namun belum ada hasil.

” Pak Bupati ketika di Jakarta kemarin mengeluhkan ke salah satu anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka. Bahkan langsung menelepon Menkes, jawabannya nihil karena Cartridge itu buatan Amerika sehingga barangnya sangat terbatas,” ungkapnya.

Alexander khawatir bila nantinya alat Cartridge itu belum juga dipasok maka Satuan Gugus Tugas akan sulit mengambil tindakan penanganan secepatnya.

Baca juga  Selain Berikan Tali Asih, Darwin Sitompul Ingatkan Warganya

” Kita mohon Pemerintah Pusat mengirimkan pasokan, Pemkab Taput sangat aktif penanganan Pandemi ini bahkan sampai menggelontorkan anggaran membenahi RSUD Tarutung, jadi sangat disayangkan bila tidak ditopang Alkesnya,” pungkasnya.

Terpisah Direktur RSUD Tarutung dr Janri Nababan membenarkan stok Cartridge di instansinya kosong.

“Sudah sejak lama kosong, kita sangat kesulitan untuk menyimpulkan hasil Swab Test dari pasien yang Rapid Test positip,” ungkapnya.

Sejak kekosongan Cartridge, ada sebanyak 30 Sample Swab yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.

” Kalau sebelumnya hasilnya bisa dicek disini, sekarang kita nunggu lagi semua hasilnya dari laboratorium yang dihunjuk Dinkes Provsu, Saya berharap kekosongan Cartridge ini tidak selamanya,” ujarnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan