Demonstran Hampir Putus Asa, Warga Myanmar Harapkan Pasukan Perdamaian PBB Turun

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Rakyat Myanmar dikabarkan menginginkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menerjunkan pasukan perdamaiannya ke negara itu setelah aksi kekerasan yang dilakukan junta militer.

Dikutip Associated Press, Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan dirasa tidak mempan untuk melawan aksi junta. Maka itu rakyat menginginkan pasukan perdamaian PBB agar segera turun.

“Orang-orang benar-benar mencari tindakan internasional bersama dalam hal sanksi. Terus terang, beberapa orang di sini ingin melihat penjaga perdamaian,” katanya dikutip, Senin (22/3/2021).

“Ada harapan besar pada PBB, dengan seluruh komunitas internasional,” katanya.

Baca juga  Ramal Anak Ridwan Kamil yang Terseret Arus di Swiss, Ini Pengakuan Rara si Pawang Hujan

“Kami melakukan semua yang kami bisa dalam situasi saat ini, dan masih ada rasa frustrasi di antara orang-orang karena komunitas internasional belum berbuat lebih banyak hingga saat ini.”

 Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer 1 Februari lalu. Kudeta tersebut membalikkan kemajuan selama bertahun-tahun menuju demokrasi di Myanmar beberapa tahun terakhir.

Myanmar sebelumnya, sudah lima dekade mendekam di bawah pemerintahan militer yang ketat. Ini menyebabkan isolasi dan sanksi internasional.

Saat para jenderal melonggarkan cengkeraman mereka, yang berpuncak pada kebangkitan Aung San Suu Kyi setelah pemilu 2015, komunitas internasional menanggapi dengan mencabut sebagian besar sanksi. Sejumlah dana mengalir melalui investasi ke negara itu.

Baca juga  "Hacker" China Dituding Berniat Curi Data Vaksin Virus Corona, FBI Beri Peringatan Keras

Saat pembalikan kekuasaan ini terjadi, banyak negara dan organisasi internasional memblokir sementara aliran dana ke negara itu. Myanmar sempat dikabarkan kekurangan uang cash yang menyebabkan banyak warga mengantre ATM.

AAPP melaporkan sejauh ini hampir 250 kematian telah dikonfirmasi dalam beberapa minggu sejak kudeta tersebut, meskipun jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi. Sementara itu organisasi itu menambahkan lebih dari 2.300 lainnya telah ditangkap. (Sumber : CNNindonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan