Begini Penjelasan Polisi Terkait Ditembaknya Kapal Ikan Asal Sibolga, 2 Tewas, 1 Kritis

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Polisi akhirnya mengkonfirmasi insiden dua kapal nelayan asal Sibolga yang dikabarkan ditembak orang tak dikenal (OTK), pada Jumat (2/10/2020) kemarin.

Insiden penembakan kedua kapal nelayan tersebut mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 1 orang kritis.

Kasat Polair Polres Sibolga, AKP M Sihombing menjelaskan, pihaknya telah melakukan interogasi terhadap 2 anak buah kapal (ABK) berinisial MH dan PP.

Kedua ABK itu mengungkap bahwa insiden penembakan kedua kapal nelayan tersebut terjadi di perairan laut Pulau Simeulue, Kota Sinabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dan menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

Pada tanggal 2 Oktober 2020, sekitar pukul 03.00 WIB pagi, dua kapal nelayan ini lagi lego jangkar di perairan Simeulue atau nol mil dari Pulau Tepak perairan laut Simeulue, Kota Sinabang.

Baca juga  Misteri Mahluk Pemangsa Terungkap, Dua Warga dan Personil Polres Taput Terima Reward dari Kapolres

“Sewaktu kedua kapal tersebut lego jangkar atau istirahat, ada tembakan secara tiba-tiba. Lalu setelah itu para kru kapal langsung ketakutan dan memutus tali jangkar untuk melarikan diri,” ungkap M Sihombing.

Dilaporkan juga, bahwa kedua kapal penangkap ikan GT 6 dan GT 7 ini berangkat dari Kota Sibolga pada tanggal 28 September 2020 yang lalu.

Dia menjelaskan, berdasar hasil interogasi pihaknya dari kedua ABK tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia dan satu orang mengalami kritis akibat insiden penembakan itu.

Korban meninggal dunia atas nama Putra (30), ABK KM Tiur, dan Aspuri alias Kuya (33) Nakhoda KM Kasih Sayang. Keduanya warga Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Baca juga  Jokowi Kunjungi Salib Kasih Tarutung

“Korban yang mengalami kritis bernama, Irfan Nasution sedang dioperasi di RS Adam Malik, di Medan,” terang M Sihombing.

Pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah ada proyektil (peluru) yang tertinggal di tubuh korban yang meninggal dunia tersebut.

Berdasar hasil interogasi diperoleh kesimpulan bahwa dugaan insiden penembakan terhadap kedua kapal nelayan asal Sibolga dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).

M Sihombing menambahkan, sampai sekarang pihaknya belum mengetahui siapa pemilik kapal karena masih fokus dengan kasus dugaan penembakan itu.

Namun demikian, pihaknya tetap mengupayakan lidik terbatas karena kejadian berada di Aceh dan pihaknya hanya membantu.

“Posisi kapal sudah berada di Sibolga, bekas penembakan juga sudah kita foto,” pungkasnya. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan