BeritaTapanuli.com — Sahabat Berita Tapanuli, pernahkah anda terbayang kekuatan mata uang rupiah bisa perkasa atas hebatnya dollar AS?
Kekhawatiran itu sering dialami oleh pelaku pelaku bisnis di dalam negeri. Apalagi yang selalu sukses dalam bisnis Penukaran uang.
Namun, bila jeli dengan situasi ekonomi global tentu akan jauh lebih membanggakan ketika mendengar mata uang Rupiah lebih perkasa atas mata uang asing.
Sebagaimana dilansir media ini, mata uang rupiah berpotensi menguat ke level di bawah Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (6/3/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, yang dilansir melalui market.bisnis.com, rupiah ditutup terapresiasi 0,81% atau 132,5 poin ke posisi Rp16.312 per dolar AS pada Rabu (5/3/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,58% ke posisi 105,070.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,13%, baht Thailand menguat 0,15%, peso Filipina menguat 0,80%, yuan China menguat sebesar 0,11%, dan dolar Singapura menguat 0,25%.
Sementara itu, mata uang lainnya yakni won Korea menguat 0,65%, rupee India menguat 0,26%, dolar Taiwan menguat sebesar 0,35%, dan ringgit Malaysia menguat 0,79%. Lalu, dolar Hong Kong stagnan.
Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.230-Rp16.320 per dolar AS pada hari ini.
Ia mengatakan bahwa tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko mulai berlaku pada pekan ini.
Hal tersebut seiring dengan Trump menyoroti rencana untuk tindakan tarif yang lebih ketat selama pidatonya di Kongres.
Apalagi menyoroti pernyataan Presiden Amerika Donald Trump untuk tarif timbal balik juga akan berdampak pada ekonomi yang berorientasi ekspor utama di Asia, terutama Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Singapura.
Selain itu, Ibrahim menjelaskan bahwa fokus juga tertuju pada lebih banyak langkah stimulus dari China saat Kongres Rakyat Nasional dimulai. Pemerintah diharapkan menguraikan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi China, terutama dalam menghadapi hambatan terkait perdagangan.
China menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5% untuk 2025, mempertahankan target tersebut untuk tahun ketiga berturut-turut. Beijing juga menguraikan peningkatan belanja fiskal dan menjanjikan langkah-langkah yang ditargetkan untuk meningkatkan konsumsi swasta dalam beberapa bulan mendatang.
12:07 WIB sempat Rupiah Berbalik Melemah
Rupiah terpantau melemah 16,5 poin atau 0,1% ke level Rp16.329 per dolar AS hingga pukul 12.00 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS turun tipis 0,01 poin ke posisi 104,265.
09:07 WIB
Rupiah Dibuka Naik 0,18%
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat 29 poin atau 0,18% ke level Rp16.283,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah sebesar 0,13% menuju posisi 104,14.
Sementara itu, mata uang di Asia juga menguat. Won Korea naik sebesar 0,49% bersama rupee India sebesar 0,36%. Sementara itu, peso Filipina dan ringgit Malaysia juga menguat dengan persentase masing-masing 0,07% dan 0,28% per dolar AS. (**)