BeritaTapanuli.com, Sibolga – Pria yang diduga mengidap Pedofilia atau gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak – anak di bawah umur itu, ternyata nyaris diamuk massa, hari Selasa (13/8) kemarin.
Dikenal dilingkungannya si Kantuk Dingin, warga gang Kenanga, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, sekira pukul jam 22.00 WIB. Ia selamat dair amukan warga karena kehadiran polisi dilokasi.
Menurut keterangan warga, korban berinisial F yang masih duduk dibangku kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) tinggal bertetangga dengan pelaku.
Kejadian tersebut terbongkar, saat salah seorang warga memergoki F berduaan dengan pelaku pada malam takbiran perayaan Idul Adha 1440 H kemarin.
Warga yang curiga kemudian memberitahukan hal tersebut kepada keluarga korban. Kemudian, keluarga bersama dengan warga mendatangi rumah pelaku dan menanyakan maksud pelaku membawa F pada malam takbiran itu. Namun, pelaku saat itu tidak mengakui.
“Ada yang melihat mereka sama malam takbiran itu. Kami tanyalah dia (Si Kantuk Dingin), tapi dia gak mengakuinya,” kata seorang wanita, yang mengaku masih keluarga dekat korban.
Tak puas dengan jawaban pelaku, massa kemudian menanyakan langsung kepada korban. Setelah dibujuk untuk berterus terang, korbanpun mengakui kalau dirinya sudah sering ‘digituin’ pelaku.
“Kami tanyalah dia, diapakannya kau. Diakuinyalah, ‘diginikannya’ aku,” ungkapnya menirukan pengakuan korban malam itu.
Mendengar pengakuan korban, massa kembali mendatangi rumah pelaku. Karena takut diamuk massa, korbanpun bersembunyi didalam rumahnya. Bahkan, untuk mengelabui massa, pelaku menggembok rumahnya dari luar dan dia bersembunyi didalam, seakan tidak ada orang didalam rumah tersebut.
“Kami dobraklah rumahnya, sampai terbuka pintunya. Rupanya lagi bersembunyi dia dibawah meja. Pura – pura dikuncinya pintu rumahnya dari luar, dikiranya kami gak tahu,” ketusnya.
Massa yang sudah gerah dengan ulah ‘Si Kantuk Angin’ langsung melampiaskan amarahnya dengan menghadiahinya pukulan yang bertubi – tubi. Beruntung Polisi malam itu segera datang dan membawa pelaku ke kantor Polisi. “Kalau gak datang semalam polisi, sudah mati kami buat dia,” katanya.
Amarah warga bukan tanpa alasan, mereka mengaku gerah dengan ulah pelaku karena kejadian 17 tahun yang lalu kembali terulang. Pelaku ternyata sudah pernah di penjara karena kasus yang sama.
“Ini yang kedua kali. Baru keluar penjara ini. Dipenjara dia 15 tahun. Makanya kami panggil dia Si Kantuk Dingin, karena begini aja kerjaannya,” ketusnya.
Senada juga dikatakan Lela Sari Zebua, warga lainnya. Dia mengaku, pernah melihat korban yang merupakan anak yatim dan pelaku masuk kedalam rumah pelaku. “Aku saksinya, kulihat berdua orang itu masuk kedalam rumah itu,” aku Lela.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh korban. Dia mengaku telah ‘digituin’ pelaku sejak masih duduk dibangku kelas VI Sekolah Dasar (SD). “Sudah sering, mulai kelas VI SD lah,” kata F.
Kejadian terakhir katanya, saat dia masih duduk dibangku kelas VIII SMP dan perbuatan bejat tersebut selalu dilakukan didalam rumah pelaku. “Dirumahnya itunya semua. Terakhir kelas 2 SMP lah aku,” ungkapnya.
Masih kata korban, setelah beranjak ke kelas IX beberapa bulan yang lalu, korban mengaku trauma setiap kali melihat pelaku. Korban seperti ketakutan, bila melihat wajah pelaku. Dia masih ingat, saat pertama kali dia ‘digituin’ pelaku. Dan anehnya korban mengaku seperti dihipnotis. Karena, selalu menurut bila pelaku mengedip mata padanya lalu meludah ke tanah.
“Tandanya, ditundukkannya kepalanya, meludah dia baru dikedipkannya matanya. Menurut saja aku diajaknya,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhansyah Sormin membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan, karena masih dalam pemeriksaan.
“Iya semalam dan terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan. Jadi, belum ada yang bisa kami sampaikan,” kata Sormin.
Amatan, warga sempat berang saat mendengar isu kalau Polisi akan melepaskan pelaku. Warga yang emosipun berbondong – bondong mendatangi Polres Sibolga. Mereka mengaku keberatan bila pelaku di lepaskan. Bahkan, mereka mengancam tidak akan segan-segan membakar pelaku hidup – hidup, bila ternyata Polisi melepaskannya. (red)