BeritaTapanuli.com – Sekarang ini dimana-mana, baik semua wilayah di Indonesia atau di luar negeri lagi menggelar aksi penyemprotan. Tujuannya memang mulia untuk mematikan virus yang menempel.
Terlebih virus corona yang tak terlihat, namun sepertinya ada dimana-mana ini, jumlah korbannya bahkan terus bertambah di Indonesia setiap hari.
Tak heran jika banyak upaya dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari virus tersebut. Salah satunya dengan membuat alat penyemprot cairan disinfektan pada sebuah bilik atau di jalanan.
Maraknya penggunaan cairan disinfektan ini untuk menekan mikroorganisme di tengah pandemi Covid-19. Hanya saja, penggunaan disinfektan untuk tubuh manusia itu kurang tepat.
Disinfektan berbahaya bagi tubuh
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta yang juga sebagai pakar paru UNS, Prof Reviono, menjelaskan, penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh sangat berbahaya.
Hal ini dikarenakan bahan yang terkandung dalam disinfektan merupakan partikel berbahaya. Jika disinfektan tersebut langsung terhirup maka bisa membuat peradangan pada saluran napas serta jika terkena mata akan terjadi iritasi.
“Kalau tiap hari disemprot ke tubuh otomatis ada akumulasi partikel berbahaya, entah itu deterjen maupun alkohol akan terhirup dan masuk ke saluran pernapasan,” ujar Prof Reviono, seperti dikutip laman resmi UNS, pada Jumat (3/4/2020) lalu.
Menurut dia, secara akumulasi, akan terjadi kerusakan yang paling ringan, yaitu bronkitis akut. Selain itu, bisa juga terjadi peradangan pneumonitis di alveoli ikut meradang atau terjadi kerusakan.
Cuci tangan lebih efektif
Cara yang paling aman jika memang bepergian dari tempat yang disinyalir sumber infeksi seperti habis jenguk orang sakit atau dari rumah sakit ialah, ketika sampai rumah dia menyarankan agar langsung membersihkan diri termasuk ganti pakaian.