BeritaTapanuli.com, Sibolga – Sebanyak 184 anggota TNI baik perwira dan prajurit dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0211/Tapanuli Tengah (TT) di Sumatera Utara (Sumut), menjalani rapid test di Aula Makodim 0211/TT tersebut, Kamis (16/7).
Dalam pemeriksaan tersebut, seluruhnya dinyatakan non reaktif.
Komandan Kodim (Dandim) 0211/TT, Letkol (Inf) Dadang Alex, mengatakan ke-184 anggota TNI tersebut sebanyak 76 orang dari Makodim 0211/TT, termasuk dia selaku Dandim 0211/TT dan Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0211/TT, Mayor (Inf) Horas Sitorus.
Kemudian sebanyak 20 orang personil Koramil 01/Barus, 13 orang personil Koramil 02/ Sorkam, 26 orang personil Koramil 03/ Pandan, 19 orang personil Koramil 04/ Pinang Sori, 14 orang personil Koramil 05/ Kolang dan 16 orang personil Koramil 06/Kota.
“Hasilnya, seluruhnya non reaktif,” kata Dadang, usai pelaksanaan rapid test tersebut di Makodim 0211/TT, Kamis (16/7).
Dadang mengungkapkan, tujuan dari rapid test tersebut dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
Hal itu sesuai instruksi Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Panglima Daerah Militer (Pangdam) untuk melakukan rapid test kepada jajaran TNI yang ada di daerahnya untuk melakukan pengamanan ke dalam.
“Karena mengingat dalam melaksanakan tugasnya, TNI selalu berhubungan dan bersentuhan dengan masyarakat. Apalagi baru-baru ini ada personel di Secapa Bandung yang reaktif. Dengan adanya pemeriksaan ini, kita mengetahui bagaimana kondisi personel saat ini,” imbuhnya.
Dia mengakui, seandainya dari hasil pemeriksaan ada yang reaktif, maka pihaknya akan mengumumkan dan mengkoordinasikan dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga untuk dilakukan Swab.
“Jika hasil Swab juga positif, maka yang bersangkutan dan keluarganya akan di Swab dan dilakukan karantina,” tuturnya.
Pemeriksaan kesehatan prajurit TNI itu dilakukan oleh 3 orang personil Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Kodim 0211/TT Sibolga, bersama 6 orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sibolga dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P). (Red)
