BeritaTapanuli.com, Toba – Aksi spontanitas warga terjadi di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Parparean, Kecamatan Porsea, Sumatera Utara (Sumut).
Hal tersebut, akibat adanya pasien Positif terinfeksi Covid-19 dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tersebut, pada Senin (11/5/2020).
Warga yang menuntut, pasien tersebut untuk dirujuk ke RS khusus rujukan Covid-19. Sebab mereka menilai, Rumah Sakit Porsea tersebut belum mampu menangani masalah Pasien Covid-19.
Salah seorang warga Parparean yang mengaku bermarga Pardede, sekitar pukul 21.25 WIB, yang melakukan protes, menyebut mereka datang ke RSUD itu untuk meminta agar pasien warga Desa Paindoan, Balige dipindahkan dari rumah sakit tersebut.
“Kami meminta agar Warga yang Positif Covid -19 tidak ditempatkan (Diisolasi) di rumah sakit Umum Porsea ini, karena menurut kami bahwasanya Rumah Sakit Porsea ini belum mampu menangani masalah Pasien Covid-19,” sebutnya dengan nada tinggi.
Melihat suasana yang semakin panas, tak berselang lama, tepatnya pada pukul 21.30 WIB, personel Polres Toba yang dipimpin langsung Wakapolres, Panjaitan melakukan mediasi terhadap warga dengan pihak Rumah Sakit diwakili Direktur RSU dr. Tommi Siahaan.
Alhasil, beberapa point kesepakatan disetujui diantaranya untuk malam ini Keseluruhan pasien sementara diisolasi secara ketat di RS Porsea.
“Permintaan dari masyarakat, maka besok akan dilaksanakan rapat antara pemerintah Toba dan semua pihak terkait,” jelas warga.
Sementara itu, 6 warga Desa Paindoan Balige yang menjalai pemeriksaan Covid-19 dan sedang diisolasi itu yakni JS (Pasien Positif Covid19), MS (Ibu dari JS), DS (Ayah dari JS), DDS (Saudari JS), PHS (Saudara JS/masih Balita) dan TM (sepupunya JS). (Sumber : orbitdigitaldaily.com)