Sidoarjo – Nasabah Bank Bukopin Cabang Sidoarjo, Dedi Setiawan Tan (55) berniat mencairkan uang miliknya, Rp 45 miliar. Namun ia kecewa karena hanya sebagian kecil yang bisa dicairkan.
Di bank ini, Dedi memiliki deposito hingga kurang lebih Rp 75 miliar. Ia mendepositokan uangnya dengan fasilitas dapat dicairkan sewaktu-waktu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada minggu lalu Dedi sudah membuat kesepakatan dengan Bank Bukopin Cabang Sidoarjo. Di mana uang yang didepositokan bisa dicairkan hingga Rp 45 miliar.
Namun pada Senin (22/6), Bank Bukopin hanya bisa menyediakan Rp 640 juta. Atau tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
“Namun sampai saat ini klien saya sudah ada kesepakatan dengan pihak Bank Bukopin,” kata kuasa hukum Dedi, Wiyoto, Kamis (25/6/2020).
Sementara General Manager Business Regional Bank Bukopin, Bambang Widyatmoko menjelaskan, pejabat cabang Sidoarjo telah berupaya memberikan penjelasan kepada nasabah, sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.
“Sesuai dengan misi kami sebagai institusi keuangan, bahwa memahami dan memberi solusi bagi nasabah tetap menjadi hal yang utama. Termasuk kenyamanan
saat bertransaksi,” kata Bambang.
Kemudian Rivan Purwantono, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, pihaknya telah meyakinkan kembali publik bahwa proses penguatan modal dari KB Kookmin Bank tetap berjalan sesuai komitmen kedua institusi keuangan ini.
Bukti keseriusan komitmen bank terbesar asal Korea Selatan itu di antaranya penyetoran dana segar pada rekening di Bank Bukopin.
“KB Kookmin Bank sedang menyegerakan realisasi proses penambahan modal di Bank Bukopin. Secara regulasi, KB harus menyelesaikan uji tuntas tambahan dan pemenuhan perizinan yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan holding KB Financial Group dan regulator di Korea.”
“Tapi percayalah, KB sangat serius untuk terlaksananya seluruh proses ini dengan segera. Sehingga kami harapkan nasabah dan seluruh stakeholder dapat mendukung kesuksesan hal ini,” pungkas Rivan. (Sumber : Detik)