Kematiannya Dinilai Janggal, Jasad Mangatas Gultom Hari Ini Diotopsi

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Jasad Mangatas Gultom (33) Manajer Bagian Jaringan PLN Nias hari ini akan diotopsi di Medan.

Hal ini disampaikan abang korban, Waldeman Gultom saat dikonfirmasi, Selasa (15/10) melalui selulernya. Ia mengaku, alasan harus di otopsi di Medan karena layanan otopsi di RSU Aceh Singkil belum tersedia.

“Hari ini akan diotopsi di Medan, karena layanan otopsi di RSU Aceh Singkil belum tersedia. Dan sudah kami sepakati untuk dibawa ke Medan hari ini,” ujarnya.

Ia beralasan, pihak keluarga masih menaruh curiga, atas kepergian adiknya.  “Untuk memastikan apa penyebab kematian adik kami itu, makanya kami minta untuk dilakukan otopsi. Karena diperkirakan jasadnya masih sekitar lima hari di laut sebagaimana pengakuan nelayan yang menemukan. Sementara adik kami hilang sejak tanggal 2 Oktober 2019. Untuk menjawab kecurigaan itu, maka kami sepakat untuk dilakukan otopsi,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa jasad adiknya sedang dalam perjalanan menuju Medan.

Baca juga  Mendadak Heboh, Dukun Disambut Hujan Petir Saat Gelar Pencarian 3 Anak Hilang Misterius

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kabar ditemukannya jasad Mangatas Gultom setelah nelayan yang berada di kawasan Pulau Mangkir Besar, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, melihat ada jasad yang terapung di laut.

Saat didekati, ternyata sesosok mayat manusia. Hal itu langsung disampaikan kepada Kepala Dinas Perikanan melalui Kabid Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Aceh Singkil.

Baca juga  Dewan Pers Ingatkan Wartawan, Tagih Janji-Janji Kampanye

Mendapat laporan itu, tim bergerak melakukan evakuasi dan berhasil membawa jenazah korban ke RSU Aceh Singkil dengan kondisi sebagian tubuhnya  sudah rusak. Diperkirakan jasad korban sekitar 5 hari di laut.

Dari dompet korban, kemudian ditemukan sejumlah identitas diantaranya, SIM, kartu ATM, ID Card, Kartu BPJS, HP dan identitas lainnya.

Korban Mangatas Gultom meninggalkan seorang istri boru Sinaga dan putri semata wayangnya yang baru berusia 6 bulan di Medan. Padahal korban pindah tugas dari PLN Rantau Prapat ke PLN Nias terhitung awal Agustus 2019. (Red/J)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan