BeritaTapanuli.com, Sibolga – Soal penggeledahan narkoba yang melibatkan mantan narapidana di Sibolga baru-baru ini. Kapolres Sibolga AKBP Edwin H Hariandja menegaskan pihaknya tidak main-main dalam memberantas dan mengungkap peredaran Narkoba di kota Sibolga.
“Tentu kita sangat serius, sebab peredaran Narkoba ini kian mengkhawatirkan,” kata Kapolres kepada wartawan lewat telepon di Sibolga, Sabtu (20/7/2019) pagi.
Kapolres berjanji, akan mengungkap dan membongkar jaringan-jaringan Narkoba hingga ke gembong dan bandar.
“Kita akan usut dan kejar hingga ke akar-akarnya,” lanjutnya.
Edwin menyebut, langkah polisi dalam menekan peredaran barang haram itu, tentu membutuhkan dukungan dari masyarakat.
“Dukung kami, masyarakat agar mempercayakan hal ini kepada kami dan bersedia memberi informasi seluas-luasnya jika melihat ada gelagat peredaran Narkoba,” katanya.
Sementara itu terkait heboh-heboh informasi dugaan jaringan Narkoba yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sibolga pasca tertangkapnya terduga pengedar DD di kelurahan Aek Manis, Kapolres menyebut masih mendalami informasi tersebut.
“Penyelidikan dan pendalaman masih dilakukan, kita minta agar media dan masyarakat mempercayakan ini kepada petugas,” katanya.
Sebelumnya Satnarkoba Polres Sibolga menangkap DD Kamis (18/7/2019) malam. Kediaman DD di kelurahan Aek Manis digrebek. 16 paket Narkoba jenis Sabu-sabu diamankan.
Pasca penangkapan ini, beredar informasi bahwa Narkoba itu diperoleh DD dari Lapas Klas IIA Sibolga. Informasi itu diungkap Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori usai ikut menanyai tersangka.
Namun, informasi ini dibantah Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Sibolga, Mulyadi. Ia menyebut pihaknya selama ini telah bekerja maksimal dan mengklaim tidak pernah menemukan peredaran barang haram itu di dalam Lapas.
Tidak hanya itu, informasi jaringan Narkoba di Lapas ini juga mendapat sorotan dari Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Informasi dari Jamil yang juga selaku wakil ketua DPRD Sibolga itu agaknya dikuatkan oleh Bupati, bahkan dengan menyebut inisial NH yang ia duga sebagai oknum bandar.
Ia juga menduga keras di dalam Lapas terdapat jaringan dan sel peredaran Narkoba yang selama ini beroperasi di dalam Lapas. Dugaan keterlibatan petugas menurutnya juga harus diungkap.
Bupati lantas mendesak agar semua pihak turun tangan mengungkap ini dengan serius. Pihak Polda, BNN dan Kemenkumham ia minta agar membentuk tim dan mengungkap jaringan tersebut. (Red)