BeritaTapanuli.com, Taput – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tapanuli Utara membantah seputar berita yang beredar di salah satu media Online, Jumut (2/4) yang menyebut Dana Desa digunakan untuk Bimtek Desa.
“Bahwa berita yang menyebut bahwa anggaran Dana Desa (DD) di Taput dipergunakan untuk anggaran Bimtek para Kepala desa, Perangkat desa dan BPD serta diduga ada dibagi bagi ke panitia, APH bahkan Kepala Daerah bahwa berita tersebut tidak benar demikian” ujar Kepala Dinas PMD Taput Donny R. Simamora, Sabtu (3/4).
Ia bahkan menyebut, selama ini anggaran untuk peningkatan kapasitas aparatur desa atau BIMTEK di plot dari Alokasi Dana Desa (ADD) bukan dari Dana Desa (DD) yg bersumber dari APBN.
“Karena prioritas penggunaan DD sesuai ketentuan adalah untuk Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan karena situasi pandemi Covid 19 saat ini, DD juga diprioritaskan untuk BLT, Penanganan Covid 19 serta Pemulihan Ekonomi.”
“Kemudian terkait adanya dugaan aliran dana dibagi bagi ke berbagai pihak itu tidak berdasar dan cenderung fitnah.”tegasnya.
Masih kata dia seluruh biaya peserta BIMTEK disetor langsung ke panitia sesuai proposal yang disampaikan oleh Lembaga penyelenggara,” Jelasnya.
Dia lebih lanjut, menyinggung ketidak akuratan berita dimaksud. Disebutkan bahwa jumlah desa di Taput sebanyak 251.
“Itu salah, karena sebenarnya jumlah desa di Taput saat ini adalah sebanyak 241 desa dan 11 kelurahan, sehingga keakuratan sumber data dipertanyakan,” tambah Donny.
Hal senada juga datang dari pengakuan salah satu Kepala Desa, yakni Kepala desa Sitabotabo Kecamatan Siborongborong Tagor Nababan, saat ditanya anggaran Bimtek di potong dari anggaran DD,Tagor menjelaskan bahwa para kepala desa untuk Bimtek tidak ada menggunakan Dana Desa.
“Yang jelas selama saya menjabat kepala desa tidak pernah menggunakan anggaran DD untuk Bimtek”Ujar Tagor
Hal senada ditambahkan Sahata Siahaan kepala desa Lobusiregar I Kecamatan Siborongborong bahwa berita yang menyebut biaya Bimtek para kepala desa anggaranya dari Dana Desa bahwa berita tersebut adalah berita bohong.
“Anggaran Bimtek dari Alokasi Dana Desa (ADD) Menurut Sahata bahwa narasumber salah satu LSM itu adalah berita bohong yang tidak akurat, kalau buat berita harus benar benar multi konfirmasi agar berita tersebut jangan simpang siur di tengah tengah rakyat” Ujar Siahaan
Terkait, Inspektur Kabupaten Tapanuli Utara, Manoras Taraja, atas tudingan sumber berita online yang menyebut bahwa kepala desa di Taput menggunakan anggaran DD untuk Bimtek, Taraja menyebutkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum memeriksa SPJ para kepala desa.
“Sabar nanti tunggu kita periksa SPJ para kepala desa,” ujarnya. (F/BT)