BeritaTapanuli.com, Tobasa – Kabar duka menimpa keluarga Lambok Sianipar (29) bersama isterinya Dinawati Boru Pasaribu (32), yaitu peristiwa sengatan ratusan tawon ditubuh anak sulung mereka bernama Rendy Sianipar (8), berujung pada kematian.
Rendy Sianipar merupakan siswa yang masih duduk di bangku kelas tiga SD. Yang saat itu, diajang oppungnya (Kakeknya) bernama Jantren Sianipar (65) bersama Evan Siahaan (13) memancing, pada Minggu (6/10/2019) lalu. Mereka mengendarai sepeda motor ke tepian Danau Toba Lumban Silintong Balige.
Hal itu dituturkan oleh kerabat korban yang juga sebagai kepala desa Sianipar Sihailhail, Jumarar Sianipar (39).
Setelah selesai memancing, saat hendak pulang, tiba-tiba ada kerumunan tawon menghampiri mereka.
Jantren Sianipar sempat menarik lengan Rendy untuk masuk ke Danau, namun Rendy tidak mau dan menolak karena Rendy takut tidak dapat berenang.
Sedangkan Jantren Sianipar dan Evan Siahaan langsung nyembur ke air danau Toba Karena sudah sempat disengat rombongan tawon. Disaat itu, ia menjadi sasaran amukan gerombolan tawon.
“Ada seratusan lebih sengatan tawon ditubuh Rendy, sehingga Rendy langsung dilarikan ke RS HKBP Balige, selama dua hari Rendy dirawat di RS HKBP Balige dan kemudian dirujuk ke RS Bina Kasih Medan, karena tidak ada perubahan, Ia dirujuk lagi ke RS Pirngadi Medan,” sebutnya.
Namun, sekitar pukul 19.00 WIB, nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Dan pihak keluarga langsung membawa jasad Rendy ke rumah duka di Balige.
Lambok Sianipar, orang tua Rendy bahkan tak kuasa menyaksikan kepergian anaknya, hingga ia beberapa kali pingsan dan shock saat diperjalanan pulang dari Rumah Sakit Medan hingga tiba dirumah duka di Desa Sianipar Sihailhail, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. (Red)