Cerita Sang Ibu ABK, Sempat Video Call dengan Ananknya Sebelum Pergi Selamanya

  • Whatsapp
Foto: Keluarga almarhum Efendi Pasaribu (istimewa)

BeritaTapanuli.com, Tapteng – Kelentina Silaban, sang ibu dari satu jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Long Xing 629 atas nama Efendi Pasaribu, warga Desa Pahieme II, Kecamatan Sorkam Barat, Kab. Tapteng, Sumut.

Dia didampingi suami Hasurungan Pasaribu dan anaknya yang lain, mengisahkan pilu sebelum kepergian anaknya. Bahwa beberapa waktu lalu mereka sempat berkomunikasi lewat video call.

“Setelah lima hari mereka mendarat, barulah komunikasi aku sama anakku ini. Kulihatlah mukanya sudah membengkak. Kutanyalah, kenapa mukamu nak? Ini sakitku Mak, jangan nangis Mak itu dibilangnya sama kami, ia aku tak nangis nak, kubilang,” tuturnya.

Berselang dua hari, anaknya kembali menghubungi lewat video call seraya menyatakan hendak mengurus surat-surat di kantor biar bisa pulang ke Indonesia.

“Kubilang, iya nak uruslah yah nak, biar berobat di kampung ya. Kemudian hari Minggu, itulah terakhir anakku menelpon sama ku. Besoknya (Senin) kutelepon tak ada lagi menjawab. Kemudian, manajernya menelepon dan menyatakan Efendi Pasaribu telah meninggal dunia,” ujarnya.

Baca juga  Berikut Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Di Tapteng 2019

Dia menambahkan, Efendi Pasaribu bekerja di kapal tersebut melalui agen dan sudah berlayar selama 13 bulan. Pendidikannya di Jakarta kurang lebih 4 bulan.

Hal senada juga dituturkan Tulus abang korban. Ia mengaku percakapan terakhir dengan adiknya pada 26 April 2020. Saat berbicara, sang adik mengalami sesak napas.

“Esok harinya, kami dapat kabar, adik saya sudah pergi. Terakhir kami video call, kulihat kondisinya wajahnya membengkak,” ujarnya.

Dia menambahkan, adiknya itu sempat cerita, bahwa ada beberapa kawannya yang sakit pada Desember 2019.

Baca juga  Dua Warga Sibolga Kembali Diamankan

“Bulan satu, sama bulan tiga itu, tiga orang dibuang ke laut. Sementara dia (Efendi) saat itu juga sudah dalam keadaan sakit. Pergi mendarat pun dari kapal lain,” ujarnya.

Sebelumnya, ayah kandung almarhum kepada wartawan juga menuturkan, bahwa jenazah anakny sampai di kampung, yaitu di Desa Pahieme II, Kecamatan Sorkam Barat, sekira pukul 03.00 WIB, Senin (11/5/2020).

Kemudian Jenazahnya dimakamkan di TPU sekitar pukul 10.00 WIB.

“Sudah 1 tahun 2 bulanlah dia bekerja sebagai ABK, terakhir dia ngasih kabar sama kami tanggal 26 April 2020 yang lalu. Saya tahu kabar anak saya dari Jakarta. Harapan saya, ini harus diusut dulu sampai tuntas, apa yang terjadi sama anak saya dan kawan-kawannya,” ujarnya berharap. (Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan