Berawal Saling Ejek Di Whatsapp Grup, 2 Debt Collector Duel Di Stadion, Berakhir di Penjara

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com Duel maut antara dua debt collector gara-gara tersinggung pesan di WhatsApp, di Pekalongan, Jawa Tengah, berujung maut.

SBR (35), warga Comal, Kabupaten Pemalang, menganiaya rekannya sendiri, Bambang Siswanto, setelah terlibat perkelahian satu lawan satu pada November 2020 lalu di Stadion Hoegeng.

Setelah melihat rekannya tewas, SBR pun kabur ke Bojonegoro, Jawa Timur.

Sejak itu pelaku sempat berpindah-pindah dalam pelariannya, hingga akhirnya dapat dibekuk oleh tim buser yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Achmad Sugeng dan Ipda Nurwandi di wilayah Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga  KPU Sibolga Gelar Rapat Pleno Penetapan Calon Terpilih DPRD Sibolga

Ia diringkus saat menjadi pelayan di warung martabak di Kecamaran Ngrangho, Bojonegoro.

“Awalnya ada perkataan korban yang tidak enak di WhatsApp terus saya diajak single (duel) sampai berkelahi,” kata SBR, Jumat (12/2/2021) dini hari di Mapolres Pekalongan Kota.

Tersangka SBR saat berada di Mapolres Pekalongan Kota Jawa Tengah. 

Sementara, Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto, menerangkan kronologi perkelahian dua sahabat ini hingga berujung maut.

Keduanya terlibat percekcokan di grup WhatsApp (WAG) hingga sepakat janjian duel single di lapangan Stadion Hoegeng.

Baca juga  Dongkrak Harga Karet, Darmin Putar Otak

“Keduanya kemudian adu jotos, hingga korban dalam posisi terpojok, dan terus dianiaya oleh pelaku hingga mengalami luka parah.

Melihat korbannya sudah tak berdaya, tersangka akhirnya melarikan diri.

Oleh para saksi, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit Bendan Pekalongan dan akhirnya meninggal dunia sehari setelah mendapat perawatan medis,” jelas Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto.

Saat ini SBR telah diamankan dan dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan