BeritaTapanuli.com, Balige – Ketua Yayasan Kesehatan HKBP Letnan Jenderal Purnawirawan Hinsa Siburian memimpin rapat Pengurus Yayasan guna membahas pembenahan Pendidikan Tinggi Kesehatan HKBP.
Pembahasan tersebut menyangkut peningkatan status Akreditasi Akademi Perawat HKBP Balige dan juga seleksi terbuka Direktur yang sampai saat ini masih berstatus pelaksana tugas.
Selain itu, juga mendengar secara langsung kondisi terkini Akademi Perawat HKBP yang dijelaskan oleh Pelaksana Tugas Direktur Akademi Keperawatan HKBP Jenti Sitorus.
Hal tersebut juga dijelaskan Sekretaris Yayasan Kesehatan HKBP Dr. Togar Siallagan, Rabu (24/3).
Turut dalam rapat pengurus Yayasan, Pelaksana Direktur Akper, dan Direktur RSU Balige.
Sebagaimana dijelaskan, Yayasan Kesehatan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) berkedudukan di Balige Sumatera Utara.
Salah satu unit di bawah Yayasan Kesehatan HKBP adalah Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan Akademi Perawat HKBP Balige.
Saat ini, Akper sedang fokus terhadap peningkatan Akreditasi , perpanjangan akreditasi program studi, peningkatan insfrastruktur, perpustakaan, pengadaan tenaga dosen tetap dan juga Direktur Akper yang baru.
Ketua Yayasan Kesehatan HKBP Letnan Jenderal Purnawirawan Hinsa Siburian dalam arahannya mengungkapkan agar seluruh pihak dapat memberi peran dalam percepatan pembenahan Akademi Perawat .
“Sejak awal para pendahulu kita, setelah pendirian RSU, Ompui langsung mendirikan Akper. Ini artinya Apa?, Agar Akper ini dapat mempersiapkan tenaga Keperawatan guna menopang pelayanan RSU Balige,” ungkap Hinsa.
Akper ini juga pernah jaya di masa lalu, bukan hanya di HKBP, tapi lulusannya sangat dinantikan dimana mana Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan di Indonesia.
“Ayo kita bangkitkan kembali kejayaan Akademi Perawat kebanggaan HKBP,” jelas mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Pelaksana Tugas Direktur Akademi Keperawatan HKBP Jenti Sitorus, SST, M.K.M dalam paparannya mengungkapkan, kondisi mahasiswa saat ini berjumlah 148 mahasiswa terdiri dari 47 (tingkat 1), 43 orang (tingkat 2) dan 54 orang (tingkat 3).
Presentasi lulusan uji kompetensi dalam tiga tahun berturut turut, tahun 2018 (48 orang) lulsu 100%, tahun 2019 (48 orang ) lulus 96 % dan, tahun 2020 (40 orang ) lulus 85 %.
“Struktur kurikulum mengacu kurikulum SNPT berbasis KKNI dengan jumlah 114 SKS, “ ungkap Jenti.
Saat pandemi, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring, group WA, googgle clasroom dan Zoom.
Kegiatan Praktek lanjut Jenti dilaksanakan dilaboratorium dimana persesi diikuti 8 orang.
“Rencana jangka panjang proses Akreditasi, persiapan menuju STIKES , pengadaan dosen berlatar belakang S2 di setiap Prodi dan penambahan sarana prasarana, gedung dan ruang kuliah, serta tranportasi,” ungkapnya Jenti . (*)