Sejarawan Melayu temukan benda peninggalan kuno dari Barus, Tapteng

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Tapanuli Tengah – Selain disebut masuknya ajaran Islam pertama kali di Indonesia, Kota bertuah Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ternyata masih menyimpan sejarah.

Kali ini, sejarawan melayu Ichwan Azhari berhasil menemukan benda peninggalan kuno dari kota bertuah itu.

  1. Temuan itu akan dipamerkan di Museum Sejarah Alquran Sumut

Dari info yang didapat, temuan itu berupa Mushaf Alquran Kuno Asal Ulama Barus dan Kalender Bambu Beraksara Batak.

Dosen Universitas Negeri Medan ini pun langsung mengunggah temuannya lewat facebook. Alhasil, penemuan itu pun menghebohkan dunia maya.

“Akan dipamerkan di Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara Pada 21-22 September 2019,” kata Ichwan di unggahannya, Selasa (17/9).

  1. Masih banyak jejak Islam yang belum ditemukan di Kota Barus

Dalam statusnya, dia bertutur, bahwa di Barus, tempat dimana Presiden Jokowi meletakkan Tugu Titik Nol Peradaban Islam, selama ini belum ditemukan manuskrip. Termasuk Alquran kuno sezaman dengan nisan-nisan yang ada di Barus.

Baca juga  TPA Aek Nabobar Timbulkan Aroma Tak Sedap, Pembuangan Sampah Disesalkan Warga

“Barus hanya negeri nisan, jejak Islam lainnya tidak ada, juga belum ditemukan jejak rumah ibadah, semisal mesjid yang sezaman nisan abad 13,” katanya.

Ia juga menuliskan, jejak Islam seakan hanya nisan yang membisu kesepian. Artefak Islam lainnya, kecuali stempel beraksara Arab temuan arkeologis Arkenas Jakarta, belum ditemukan.

  1. Ichwan mengaku butuh waktu yang panjang untuk mencari Alquran kuno di Kota Barus

Ichwan juga mengungkapkan upayanya berulangkali dalam rentang tahun yang panjang ke Barus. Ia keluar juga masuk kampung mencari manuskrip Alquran kuno tersebut. Dan ia mengaku tidak menemukannya.

“Saya juga bertanya sana sini termasuk lewat medsos, juga bertanya pada budayawan setempat. Nihil. Padahal para ulama yang nisannya bertabur di Barus pastilah menggunakan Alquran tulisan tangan pada zamannya. Kemana manuskrip manuskrip sebagai saksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Barus itu?”, ungkapnya dalam sebuah tulisannya di facebook.

Baca juga  Menteri Bintang Ingatkan Hari Ibu Bukanlah Sekedar ‘Mothers Day’

Tapi alhamdulillah, lanjut Ichwan di statusnya, temuan kadang didapat di tempat yang tidak diduga. Pada 12 September 2019 dia mengaku beruntung dipertemukan dengan Manuskrip Alquran tulisan tangan asal Barus.

  1. Manuskrip yang ditemukan merupakan warisan ulama Islam Batak

Kata Ichwan, Manuskrip ini memiliki iluminasi yang indah, memiliki kolopon walaupun tidak lengkap, juga memiliki tanda air atau watermark.

Manuskrip ini, sambung dia, merupakan warisan seorang ulama Islam Batak asal Manduamas yang sudah meninggal, dan kini dipegang oleh ahli warisnya, bersama peninggalan peninggalannya yang lain, juga terdapat berbagai kalender dan peralatan ritual terbuat dari bambu beraksara Batak.

“Tim ahli manuskrip kuno kami sedang mengkaji berbagai aspek temuan ini. Bagi yang berminat menyaksikan dan mendengar diskusi tentang manuskrip ini silakan datang tanggal 21-22 September 2019  dalam rangka peresmian Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara, Gedung Serbaguna Pemprovsu jalan Williem Iskandar Medan,” tutupnya. (hen/ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan