PT Agincourt Resources (AR) Tambang Emas Martabe Dorong Budaya Inklusif di Lingkungan Kerja 

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Batang Toru (Tapsel) – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, menggelar rangkaian kegiatan tahunan PERAN SEPADAN yang berlangsung selama 1 bulan dan ditutup pada 23 – 24 April 2025 dengan talk show dan Focus Group Discussion bertajuk “Speak Up! is Our Power.”

Di mana PERAN SEPADAN (Perayaan Kesetaraan Serentak Berpacu dalam Kesetaraan dan Keberagaman) digagas sebagai bagian dari upaya membangun budaya kerja yang adil dan setara bagi semua gender, sejalan dengan inisiatif keberagaman gender yang telah digulirkan PTAR secara konsisten sejak hampir satu dekade lalu.

Berkaitan dengan Hari Kartini, program ini mengingatkan pentingnya keberanian untuk bersuara dan menjaga ruang kerja yang saling menghormati.

Karyawan didorong untuk aktif melawan pelecehan, perundungan, dan diskriminasi demi terciptanya lingkungan yang aman dan bermartabat.

Director & CFO Agincourt Resources, Noviandri, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari strategi keberagaman dan kesetaraan yang dijalankan perusahaan secara berkelanjutan.

“Kami ingin membangun keberanian setiap individu untuk bersuara, baik saat menjadi korban, saksi, maupun saat melihat ada nilai perusahaan yang dilanggar. Speak Up bukan hanya tentang melapor, tetapi tentang menciptakan budaya saling menghormati dan menjaga satu sama lain,” katanya.

Menurut Noviandri, keberanian untuk bersuara merupakan salah satu fondasi penting dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan berdaya.

“Budaya Speak Up merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami untuk menciptakan tempat kerja yang aman, inklusif, dan beretika. Kami ingin semua karyawan merasa didengar dan dilindungi karena rasa aman di tempat kerja adalah prasyarat utama bagi produktivitas dan keberlanjutan,” ujarnya.

Talk show dan Focus Group Discussion (FGD) menghadirkan narasumber Johana Rosalina, Ph.D., konselor dan fasilitator dari Binus Business School Executive Education sekaligus Senior Facilitator & Lead Facilitator of ASTRA Program. Pengalamannya di bidang komunikasi, kepemimpinan, dan edukasi keberagaman dibagikannya kepada para karyawan PT Agincourt Resources (PTAR) dan mitra kerja dari berbagai tingkat jabatan.

Baca juga  Agincourt Resources Kucurkan Rp1,45 Miliar untuk Infrastruktur Sekolah    

Di sesi FGD, para peserta terlibat aktif dalam diskusi kelompok, studi kasus, dan role play untuk mengenali bentuk-bentuk pelecehan verbal dan non-verbal serta strategi penanganannya. PTAR juga menegaskan komitmennya terhadap jalur pelaporan resmi yang aman, rahasia, dan responsif.

Senior Manager Human Capital Development Agincourt Resources, Sandra Makadada, menuturkan kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pelecehan di tempat kerja, baik yang bersifat verbal, fisik, maupun psikologis, masih bisa terjadi dalam bentuk-bentuk halus dan kerap diabaikan.

“Oleh karena itu, budaya “Speak Up” diharapkan menjadi kekuatan kolektif untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan inklusif bagi semua,” ucapnya.

Komitmen PTAR terhadap keberagaman gender juga tercermin dalam komposisi jumlah karyawan perempuan yang selalu di atas 20%. Pada 2024, keterwakilan perempuan mencapai 23,1% dari total karyawan PTAR dan mitra kerja. Angka tersebut meningkat dari 22,5% pada 2023; 21,65% pada 2022; dan 20,88% pada 2021.

Pada 2020, PTAR mencatat persentase perempuan hingga 26%. Persentase ini jauh melampaui 8,3% perempuan yang bekerja di sektor pertambangan dan penggalian di Indonesia, mengutip data Badan Pusat Statistik per Agustus 2024.

Karyawan perempuan di PTAR turut berkontribusi dari perencanaan tambang, pengolahan, K3, pemeliharaan, hingga lingkungan. Bahkan, 19 perempuan di antaranya menjabat posisi manajerial, termasuk tiga perempuan yang saat ini menduduki posisi komisaris dan Director.

Baca juga  Tambang Emas Martabe Gelar Virtual Media Gathering Ramadan 1442 H. "Pengelolaan Lingkungan, Kualitas Biota Air di Sungai Batangtoru Masih Terjaga"

Berbagai kebijakan seperti cuti melahirkan selama 4 bulan dengan upah penuh, cuti ayah 2 minggu, ruang laktasi, sistem evaluasi objektif, dan kebijakan anti-pelecehan memperkuat upaya perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang setara.

Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-5 (Kesetaraan Gender), serta mendukung SDG ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG ke-10 (Mengurangi Ketimpangan). (R)

Sekilas Tambang Emas Martabe

Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,1 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak per 30 Juni 2024. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 6 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak per tahun.
PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, sekitar 99% di antaranya warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.
PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN) memegang 95% saham PT Agincourt Resources. PTDTN adalah anak usaha PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan saham 60% dan PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan saham 40%, sekaligus bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Sebanyak 5% saham PT Agincourt Resources dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan