BeritaTapanuli.com, Tapteng – Akibat jembatan yang ambruk sehingga memutus total akses menuju 3 daerah yakni Nias, Gunungsitoli, dan Nias Utara.
Sebagaimana diketahui bhwa jembatan Noyo di Desa Tawuna, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, Sumut, ambruk usai dihantam banjir pada Rabu (5/3). Banjir terjadi sejak Selasa (4/3).
“Saat ini, akses utama masih terputus, dan pemerintah daerah bersama tim teknis sedang melakukan asesmen untuk mencari solusi darurat,” kata Bupati Nias Barat Ellyunus Waruwu pada Kamis (6/3).
Bupati menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian dan dampak setelahnya ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Kata dia, mengingat perihal perbaikan jembatan tersebut merupakan kewenangan provinsi.
“Kami mendorong agar segera ada pembangunan jembatan darurat guna memulihkan akses masyarakat sembari menunggu pembangunan jembatan permanen,” jelas dia.
Ellyunus juga menuturkan insiden ini juga sangat berdampak terhadap mobilitas kebutuhan pokok masyarakat.
“Putusnya jembatan ini sangat berdampak pada mobilitas masyarakat, distribusi bahan pokok, hasil pertanian, serta akses layanan kesehatan dan pendidikan,” kata dia.
Dan berdasarkan data sementara, ada sekitar 97 desa dari 7 Kecamatan terdampak secara langsung akibat terputusnya akses dan banjir ini.
“Kami memahami bahwa gangguan ini berpengaruh besar terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya dalam pengiriman barang dari dan ke Nias Barat. Oleh karena itu, kami terus berupaya mencari solusi cepat agar akses kembali normal,” sambungnya.
Sementara usai berkordinasi dengan pihak provinsi, saat ini, tim teknis dari provinsi sedang melakukan kajian dan asesmen untuk menentukan langkah strategis yang akan diambil.
“Selain itu, kami juga mengajukan permohonan bantuan logistik tambahan dan peralatan pendukung untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir,” jelasnya.
Dipastikan sebelumnya, dalam peristiwa ambruknya jembatan induk tersebut tidak ada korban jiwa. (Sumber : kumparan)