KBERITATAPANULI.COM, TAPUT – Dirut Perusahaan Daerah (Perusda) Pertanian, Janpiter Lumbantoruan, kepada wartawan hari Selasa (15/1/2019) mengaku senang dapat memberikan kepastian harga kepada petani cabai yang belakangan ini resah akibat anjloknya harga di pasaran.
Sebagai mana harga komoditi cabai merah di Pasar Siborong-borong, pada hari Selasa (15/1) Tapanuli Utara merangkak naik mencapai Rp 13.000/kg. Dari sebelumnya harga di kisaran Rp9000 per kilogram.
Meski menurutnya ada beberapa indikator pemicu kenaikan harga, seperti kurangnya stok dari pemasok. Namun, kebijaksanaan pasar lelang yang turut menekan harga permainan para tengkulak dapat mengurai harga yang anjlok. Selain itu, petani yang terkendala memenuhi tingginya permintaan, sekaligus hal yang tidak terpisahkan dari kenaikan harga tersebut,” lanjutnya.
Boru Hutasoit, dalam keterangannya, mengatakan kenaikan harga kali ini lumayan melonjak. “Kami berharap bisa terus naik, sebab masih panen sekarang,” ucapnya.
Meski harapan yang berbanding terbalik, salah seorang ibu rumah tangga yang juga pemilik kedai nasi mengaku harga cabai melonjak naik, namun menurutnya hal itu tidak menjadi soal, sebab kebutuhan di kedainya harus juga terpenuhi.
“Walaupun naik, mau tidak mau saya harus membelinya,” pungkasnya. (V/BT)