BeritaTapanuli.com, Tapteng – Sejumlah warga non PKH di Lingkungan 4 Lubuk Tukko, kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), protes terhadap penyaluran bantuan yang disalurkan di saat pandemi covid 19.
Bantuan yang disalurkan melalui kantor lurah Lubuk Tukko berupa sembako berasal dari Pemkab Tapteng dan zakat ASN dari Baznas, dinilai tidak tepat sasaran.
Warga menduga terjadi kesalahan dalam proses pendataan oleh kepling (kepala lingkungan) 4, sehingga penyalurannya pun ke warga tidak tepat sasaran.
Bahkan warga mengindikasikan kepling 4 telah memanipulasi data penerima bantuan, yang tidak sesuai anjuran pemerintah dimasa pandemi covid 19.
Karena sebahagian warga penerima bantuan sembako dan zakat ASN seperti di lingkungan 4 Lubuk Tukko merupakan penerima PKH dan pengusaha.
“Pak Bupati jelas bilang kalau sembako corona bukan untuk PKH,” kesal Immawati Marbun, warga setempat juga pedagang ikan, Jumat (01/5/2020).
“Bantuan zakat, ibu saya juga janda pak, mualaf lagi. Ini tidak adil, pasti masalah pendataan kepling, pak bupati tolong pecat kepling kami,” lanjutnya.
Immawati juga membeberkan jika selama ini penyaluran bantuan di daerah mereka tidak tepat sasaran, diduga akibat sentimen pribadi dan politik.
“Ini pasti sentimen pribadi dan politik. Jangan dibawa-bawalah saat bencana seperti ini. Kalau kepling itu adil di dunia, pasti diperhitungkan Tuhan,” ungkapnya.
“Saya akui memang, saya dan kepling 4 pak Irsan Hutagalung, punya masalah pribadi, ada lah masalah kami. Saya rasa ini sentimen pribadinya,” cetusnya.
Hal sama juga dirasakan Fitriyanti Tanjung, masih warga Lingkungan 4 Lubuk Tukko, yang mengaku belum mendapatkan bantuan apapun.
Ibu 3 anak, istri nelayan, saat di rumah kontrakannya menyebut warga penerima sembako dan zakat di lingkungan 4 adalah penerima PKH dan pengusaha.
“Sampai sekarang belum juga didata oleh kepling bang. Saya tidak tahu, dari dulu juga kami tidak pernah mendapat, bantuan apapun itu,” kata Fitri.
“Kalau bantuan sembako dan zakat PNS yang saya lihat rata-rata penerima PKH dan orang pengusaha warung dan punya mobil. Apakah itu adil,” sebutnya.
Immawati maupun Fitri sangat berharap Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani mencek langsung penyaluran bantuan sembako di kelurahan Lubuk Tukko.
“Lihat lah kami pak bupati, tolong lah turun langsung ke lapangan. Kami juga tidak mau nanti jadi fitnah, apalagi ini bulan ramadhan,” imbuh Fitri.
“Program bupati sudah bagus. Jangan pula dirusak kepling 4 atau siapapun dia. Cukup lah banyak fitnah untuk pak bupati, jangan ditambah lagi,” pintanya.
Sementara, Lurah Lubuk Tukko, Sarah Nasution membenarkan adanya penyaluran bantuan sembako dan zakat ASN di kantor kelurahan.
“Jenis bantuan adalah zakat ASN dikelola Baznas 200 ribu, dan sembako dari Pemkab berupa beras, minyak goreng, gula dan mie instan,” sebutnya.
“Sistim pendataannya ada panitia dari Pemkab dan Baznas. Kuotanya sesuai hasil pendataan artinya bervariasi setiap lingkungan,” jelas Sarah.
Sebelumnya, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani menyalurkan sembako bersumber dari APBD, bagi 41.300 warga terdampak covid 19, termasuk di wilayah kecamatan Pandan, Tukka dan Sarudik. (r/BT)