DPR RI Lamhot Sinaga Sosialisasi 4 Pilar dan UU Cipta Kerja di Taput dan Humbang

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Taput – Anggota DPR RI Ir Lamhot Sinaga yang juga anggota fraksi partai golkar melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 pilar,Rabu (23/9) belum lama ini di rumah aspirasi Lamhot Sinaga di Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

Hadir dalam kegiatan sosialiasi 4 pilar tersebut ketua DPD II golkar Taput FL Fernando Simanjuntak SH.MH, para ketua golkar kecamatan serta para kader partai golkar

Lamhot menjelaskan bahwa 4 pilar adalah,Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD negara RI tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR,negara kestuan RI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.4 pilar inilah yang menopang negara kita sehingga kuat.ujarnya

Baca juga  Modus Rental Mobil,  Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kultur di Tapanuli Utara adalah diikat dengan “Parmargaon” sehingga tidak muda di provokasi dan bukan seperti di daerah jawa sangat muda di pegaruhi oknum oknum tertentu,itulah arti sosialisasi 4 pilar bagimana kita satu sama lain.jelasnya

Lamhot juga megatakan soal pendidikan sistim zonasi di Indonesia agar di hapuskan dan bahkan komisi 10 DPR RI telah membahas untuk mengusulkan agar di hapus sistim zonasi penerimanaan siswa baru.karena sistim zonasi sagat merugikan masyarakat.jelasnya

Lamhot juga membahas dan menjelaskan tentang UU cipta kerja,uu cipta kerja itu bagaimana membantu para masyarakat yang pegangguran atau yang di PHK dapat di pekerjakan karena uu tersebut akan mendatangkan para negara negara lain untuk berinvestasi di Indonesia sehingga akan memberdayakan masayarakat untuk  dapat bekerja

Baca juga  Walikota ; Politik Daerah, Tidak Dikenal Namanya Oposisi

“Saya sebagai anggota DPR RI berkeyakinan bahwa pemerintah, melalui Undang-undang Cipta Kerja ini, jutaan pekerja dapat memperbaiki kehidupannya dan juga penghidupan bagi keluarga mereka,”jelas Lamhot

Menurutnya lagi setiap tahun terdapat sekira 2.9 juta penduduk usia kerja baru atau anak muda yang masuk ke pasar kerja.

“Sehingga, kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat-sangat mendesak. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini.” Jelasnya. (r)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan