BeritaTapanuli.com, Sibolga – Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Sibolga, Mauli Badia enggan dikonfirmasi wartawan terkait dugaan korupsi dalam tuntutan Mahasiswa Formasih Sumut, yang berlangsung dalam unjuk rasa Senin pagi, Senin (6/7) sekira Jam 15.00 Wib.
Kepala PKPLH itupun dengan raut wajah berubah saat dijumpai awak media di gudang yang berada di Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga itu, hingga mengelak ketika dikonfirmasi awak media.
“Ngak bisa kau lihat lagi kerja kami,” Lontar nya dengan nada ketus.
Sebelumnya, 6 orang mahasiswa dari Forum Mahasiswa Masyarakat Peduli Hukum Sumatera Utara (Formasih Sumut), menggelar aksi di depan kantor Walikota Sibolga, hingga berjalan menyampaikan pernyataan Sikap di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sibolga.
Aksi tersebut menuntut Walikota Sibolga Syarif Hutauruk, untuk melakukan evaluasi kinerja, bahkan seruan untuk mencopot Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga, Senin (6/7/2020).
Akdinul Akbar Jambak, (koordinator lapangan) menjelaskan, rincian anggaran yang diduga ‘disunat’ untuk memperkaya diri sendiri itu yakni, pembuatan jalan setapak di atas laut di lokasi taman mangrove samping depot pertamina Kelurahan Pasar belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Rp. 200.000.000.
Belanja pemeliharaan sungai, parit, drainase dan gorong-gorong Rp. 600.000.000.
Kegiatan pendukung program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) kota Sibolga Rp. 133.810.000.
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp. 1.646.770.000.
Dan Honorium tenaga ahli. Meski tidak secara merinci dijelaskan bahwa dugaan korupsi itu di instansi terkait, mahasiswa memaksa Walikota Sibolga Syarif Hutauruk, agar Kepala Dinas PKPLH Kota Sibolga dicopot dari jabatannya.
“Gaji anda tidak pernah telat, kami hanya meminta ketegasan anda sebagai Walikota Sibolga, bahwa Kadis PKPLH Sibolga segera dicopot dari jabatannya. Hari ini Kadisnya tidak berani menjawab, karena dia takut,” kata Akdinul saat berorasi di depan kantor Walikota Sibolga.
Mahasiswa itupun tak akan berhenti melakukan unjuk rasa bila Pemko Sibolga bungkam dan tidak menemukan jawaban soal dugaan korupsi yang diduga dilakukan Kadis PKPLH Sibolga.
Sementara itu, pihak Pemko Sibolga yang diwakili Asisten I Hendra mengatakan bahwa, dalam tuntutan mahasiswa dari ‘Formasi’ akan ditindaklanjuti ke pimpinan.
“Terima kasih adik-adik mahasiswa, tuntutan kalian akan kami serahkan ke Walikota Sibolga, terima kasih juga atas aspirasinya kepada kami, ini akan kami bahas dan akan kami tindaklanjuti terima kasih,” pungkas Hendra.
Hasil pantauan di lokasi, pihak Kepolisian dari Polres Sibolga dan Satpol PP Pemko Sibolga turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa Formasih agar menjalankan protokol kesehatan. (r)