BeritaTapanuli.com, Sibolga – Menyikapi informasi yang beredar di masyarakat, perihal kondisi pasien Covid-19, asal Sibolga dan Tapteng yang kini sedang dalam perawatan di RSU Tarutung.
Kepala Dinas Kesehatan Sibolga, Firmansyah Hulu, ketika dikonfirmasi Minggu (28/6), melalui pesan singkat whatsapp menjawab wartawan bahwa kondisi tetap membaik.
“Info yg kami dengar setelah berkomunikasi ke pihak rsud tarutung pd hr jumat minggu lalu kondisi pasien membaik, baik yg dari sibolga maupun tapteng. Kalo isu meninggal itu hoax,” Balasnya singkat.
Hal itu juga diperoleh, setelah sebelumnya menjawab sejumlah tanya dari masyarakat perihal kondisi pasien.
Menanggapi isu yang berkembang seputar pasien yang dirujuk ke RS Tarutung itu.
“Kondisi ketiga pasien yang telah dirujuk ke rumah sakit Tarutung kondisinya membaik, baik warga Sibolga maupun warga Kabupaten Tapanuli Tengah,” ujar Firman saat itu.
Sebelumnya ia menjelaskan, warga yang sudah dilakukan isolasi kini berjumlah 21 orang.
Masih kata Firman, 21 orang warga yang diisolasi sudah dilakukan rapid test oleh Dinas Kesehatan Kota Sibolga.
“Semuanya sudah dirapid hasilnya negatif,” pungkasnya.
Setelah itu, 54 Prajurit TNI AL Sibolga turut dilakukan Rapid Test, namun semuanya negatif
“Jadi sudah 54 orang anggota TNI AL Sibolga yang dirapid test, semuanya non reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Sibolga, Firmansyah Hulu, dalam keterangan pers di Aula Nusantara Kantor Wali Kota Sibolga, Kamis (25/6).
Dalam keterangan pers itu, hadir Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga, Edipolo Sitanggang, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga, M Yusuf Batubara, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga, Binner Lumban Gaol dan lainnya. Firmansyah Hulu sendiri juga bertindak sebagai Koordinator di Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga tersebut.
Rapid test terhadap prajurit TNI AL Sibolga itu dilakukan sekaitan dengan ditemukannya kasus Positif COVID-19 pada salah satu pasangan suami istri (Pasutri) dari keluarga besar (Kelbes) TNI AL Sibolga.
Dari hasil Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Sumut). Pasutri dari keluarga TNI AL Sibolga itu sendiri tinggal di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan masih menjalani perawatan di RSU Tarutung.
Ketika kasus itu mencuat, istri dari prajurit TNI AL tersebut merupakan yang pertama dinyatakan Positif COVID-19.
Dan ketika mengetahui itu, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) setempat, Letkol Laut (P) Andris Benhard Marimbun Simare-mare langsung merapid 18 prajuritnya.
Hal tersebut dinilai untuk mengetahui sudah sejauh mana penyebaran virus itu, sekaligus untuk memutus mata rantainya.
Ke-18 prajurit yang dirapid test awal itu dianggap orang yang pernah kontak atau dekat dengan suami bersangkutan.
Riwayat kontak pasutri Kelbes TNI AL Sibolga itu sendiri kurang dapat diketahui. Firman selaku Kadiskes dan juga Koordinator di Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Sibolga, enggan untuk menyampaikannya.
Alasannya karena pasutri tersebut bukan warga Sibolga, sekalipun si perempuan merupakan tenaga medis RSU Ferdinand Lumban Tobing (FL Tobing) Sibolga.
“Soal itu, silahkan koordinasi dengan Dinkes Tapteng. Karena itu berdasarkan azas domisili. Yang penting bagi kita, kalau ada kasus seperti itu, kita akan langsung memutus mata rantai penyebarannya. Itu yang namanya tracing dan kita cepat melakukan tracing untuk memutus mata rantai penyebarannya,” tuturnya.(*)