BeritaTapanuli.com, Sibolga – Kehadiran anak jalanan yang dikenal dengan sebutan anak punk di Kota Sibolga ternyata mendapat respon dari masyarakat.
Respon tersebut dibenarkan oleh Sat Pol PP Kota Sibolga. Sebagaimana disampaikan, Kabid Trantibum Sat Pol PP Sibolga, Ganda yang dikonfirmasi disela penertiban.
“Ada laporan masyarakat tadi, makanya kita datang untuk menertibkan mereka,” kata Ganda.
Para anak Punk tersebut, ditertibkan dari kawasan Pelabuhan Lama, Kelurahan Kota Beringin, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Kamis (18/6) sekira pukul 12.30 WIB.
Uniknya, anak Punk tersebut terdapat sepasang kekasih yang mengaku telah berstatus suami istri.
Sang wanita juga mengaku sebagai warga Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, yang sudah lama tidak ketemu dengan suaminya tersebut, salah satu anak Punk yang diketahui merupakan warga luar kota.
Namun, saat petugas meminta mereka menunjukkan surat nikah, keduanya malah berdalih hanya nikah dibawah tangan atau nikah sirih.
Sempat terjadi perdebatan antara petugas dengan anak-anak Punk, saat petugas mencoba mengamankan mereka.
Para anak Punk menolak dibawa petugas untuk diperiksa indentitas kependudukannya.
Mereka bermohon agar petugas melepas mereka dan berjanji akan secepatnya meninggalkan Kota Sibolga.
Meski demikian, Sat Pol PP sempat memaksa agar para anak jalanan tersebut naik ke mobil patroli untuk diantar ke terminal, memastikan mereka keluar dari Kota Sibolga.
Petugas akhirnya menyetujui para anak Punk berjalan sendiri keluar dari Kota Sibolga.
Disinggung soal penertiban, Sat Pol PP juga menjelaskan masih berkaitan dengan upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Karena, sebagian besar diantara anak Punk tersebut berasal dari luar kota. Seperti, Medan, Lampung, Pasir Pangaraian dan Padang Sidempuan.
“Makanya kita pastikan, hari ini mereka sudah keluar dari Kota Sibolga,” tegasnya.
Selain itu, penertiban anak Punk juga kata Ganda bertujuan untuk melindungi putra putri Sibolga dari pengaruh anak Punk.
“Supaya anak-anak Sibolga tidak tertular, ikut-ikutan jadi anak Punk. Kita gak setuju mereka masuk ke Kota Sibolga,” pungkasnya. (*)