Akibat Longsor, Jalan Propinsi Pakkat-Barus Terputus

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Pakkat – Jalan propinsi yang menghubungkan Pakkat dengan Barus kembali terputus diterjang longsor, Rabu (9/9/2020).

Informasi dihimpun, peristiwa longsor tersebut ternyata kali ketiga setelah longsoran pertama tanggal 01 dan yang ke dua pada 6 September 2020 lalu.

Diketahui lokasi berada di perbukitan hutan Sigurunggurung. Dengan reruntuhan material tanah dan bebatuan menutupi badan jalan lintas antar kabupaten Humbang Hasundutan ke Tapanuli Tengah.

Dilansir dari media online suarapersada.com, juga disebutkan masih terjadi di titik yang sama. Namun, menurut pantauan di lokasi, longsor kali ini lebih parah.

Diperkirakan, penyebabnya adalah akibat tingginya intensitas curah hujan dalam bulan ini.

Baca juga  Data Terbaru Penanganan Covid-19 di Tapanuli Tengah

Terpisah, H. Limbong selaku Pengawas Jl Propinsi UPT JJ Bina Marga Dolok sanggul (Unit Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan) juga menyampaikan longsor yang berkesinambungan ini karena curah hujan yang tinggi.” ujarnya, Kamis (10/9/2020).

Pengguna jalan dari arah Pakkat yang akan menuju Barus dan sebaliknya harus menginap di mobil akibat longsor yang terjadi sejak Rabu (9/9/2020)

Menurutnya, dengan kondisi ini yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan alat berat di lokasi yang rawan longsor. Dengan demikian apabila terjadi hal serupa pihak kita sudah standby untuk segera menggusur material longsor agar jalan bisa segera dilalui.

“Longsor ini bisa kapan saja tejadi dan sangat berbahaya bagi keselamatan yang melintasi jalan ini. Jadi, kami himbau agar pengguna jalan selalu waspada,” himbaunya menyudahi wawancara.

Baca juga  Menteri Era Suharto, Cosmas Batubara Tutup Usia

Menurut penuturan warga setempat, sejak Rabu pukul 16.00 hingga kini pengguna jalan telah satu hari satu malam menginap di mobil masing masing.

Gotong royong masyarakat yang dikoordinasi kepala desa Tukka Ambobi, F. Pane sudah dilakukan dari pagi hari guna memperlancar arus lalu lintas.

Kondisi jalan masih sangat memprihatinkan mengingat tumpukan material longsor yang masih menggantung.

Untuk itu, Kepala Desa setempat meminta pihak Bina Marga supaya menuntaskan pembersihan material longsor guna kelancaran lalu lintas. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan