Teror KKB di Papua Berimbas, Begini Kata Kapolda

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Insiden pendeta Yeremia Zanambani yang tewas karena tembakan di dekat rumahnya di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Sabtu (19/9) lalu, kembali menarik perhatian publik lantaran belum ada kejelasan soal pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu.

Kedua belah pihak, baik dari sisi KKB maupun TNI saling tuding soal keterlibatan dalam penembakan tokoh agama di Papua itu.

Selain itu, kabar terbaru datang dari Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw. Mantan Kapolda Sumatera Utara itu mengungkapkan aksi teror di wilayah Papua beberapa waktu terakhir berimbas pada personel maskapai penerbangan.

Sejumlah maskapai kini berpikir dua kali untuk mengangkut personel TNI/Polri lantaran khawatir dengan teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca juga  ASN Kerja dari Rumah, Tonton Video Kemen PANRB

“Teror yang dilakukan KKB kini berimbas kepada penerbangan maskapai yang enggan mengangkut aparat keamanan TNI-Polri,” kata Paulus melalui keterangan resmi, Kamis (24/9).

Paulus menerangkan, maskapai penerbangan mempertimbangkan faktor keselamatan dari kru dan awak pesawat saat akan membawa korban TNI/Polri.

Menurut dia, ketakutan itu tidak lepas dari ancaman dan teror yang dilontarkan oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambon melalui sejumlah video yang kemudian viral di media sosial.

“Itu wajar saja bagi kami,” tambah Paulus.

Baca juga  Usai Mediasi, BPODT Kembali Lakukan Pembukaan Insfratruktur di Sigapiton

Ia pun menegaskan bahwa polisi akan melakukan pertemuan dengan Kodam XVII Cenderawasih guna membahas permasalahan-permasalahan di Papua saat ini.

Paulus juga menyatakan kemungkinan menambah jumlah anggota di sejumlah titik rawan untuk melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB.

“Mari kita mendukung langkah-langkah penegakan hukum yang akan dilakukan oleh aparat baik itu Polri maupun TNI,” ujar dia.

Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi kontak senjata antara KKB dengan TNI. Insiden itu bahkan memakan korban jiwa baik dari pihak militer maupun sipil.

Berdasarkan catatan Amnesty International Indonesia, ada 15 kasus dugaan penembakan yang terjadi di Papua sepanjang 2020. (Sumber : CNN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan