BeritaTapanuli.com, Tapteng – Salah seorang peternak babi di Desa Mela 1, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapteng, mengaku resah sembari menunjukkan kandang babinya yang telah kosong, hari Rabu (29/1/2025).
Sebagaimana diketahui, di wilayah itu sekitar puluhan ternak tiba tiba mati mendadak.
Dikisahkan peternak, wabah ini telah terjadi sejak Desember 2024 lalu. Dimulai dari satu ekor babi terjangkit penyakit yang belum diketahui jenisnya hingga menjangkiti ternak lainnya.
Warga yang mengaku bernama Samurung Manalu, warga Lingkungan III Aek Lobu, Desa Mela 1, Kecamatan Tapian Nauli mengungkapkan, sebanyak enam ekor babi miliknya mati mendadak.
Awalnya kata Samurung hanya satu ekor dengan ciri tidak mau makan, setelahnya seluruh ternaknya pun habis.
“Awalnya itu seekor yang sakit pada awal Desember 2024, tidak mau makan, lalu keesokannya ternak lainnya mengalami hal yang sama hingga satu per satu mati,” ungkapnya.
Ia mengaku lesu lantaran ternaknya itu akan disembelih pada pesta adat pernikahan anaknya dalam waktu dekat. Namun harapannya kini pupus.
Tidak hanya rugi, kini dirinya kesulitan mencari daging babi, karena penyakit ini diduga telah mewabah ke seluruh desanya.
“Kalau kerugian capai Rp.20 juta. Harus cari babi lainnya, itupun mungkin mahal karena peternak lain mungkin sudah tahu wabah ini,” Lanjut Samurung Manalu menambahkan.
Senada dengan yang diungkapkan Samurung Manalu, peternak lainnya juga mengungkapkan kesedihannya akibat hewan peliharaannya juga telah terjangkit, dan mati dengan gejala yang sama.
Mak Dapot boru Hutapea mengatakan, sebanyak 19 ekor ternaknya disapu bersih oleh penyakit tersebut dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
“Saya punya anak babi ada 18 ekor, jika dijual per ekornya bisa sekitar 700 ribu sampai 1 juta. Belum lagi induknya yang mati seberat 80 kilogram, biasanya dijual Rp.50 ribu per kilogramnya,” jelasnya.
Ia katakan, tak banyak yang dapat diperbuat untuk menyelamatkan ternaknya akibat minimnya pengetahuan atau sosialisasi dari dinas terkait.
Belum diperoleh keterangan dari Dinas Peternakan Kabupaten Tapteng terkait peristiwa yang dialami warga peternak babi di desa itu. (R)