Respon Ketua Golkar Sibolga, Atas Kadernya

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Ketua DPD Partai Golkar Sibolga, Jamil Zeb Tumori angkat bicara menyikapi ada kadernya yang justru mendukung pasangan calon lain yang tidak diusung Partai Golkar pada Pilkada Sibolga 2020.

Kader Partai Golkar tersebut adalah Ustaz Khairul Mukminin, secara terang-terangan mendukung pasangan Ahmad Sulhan Sitompul-Edward Siahaan atau Assed, yang maju sebagai bakal pasangan calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga dari jalur perseorangan.

Meski, Partai Golkar bersama koalisinya, PDIP dan PBB telah mengusung pasangan Bahdin Nur Tanjung-Edi Polo Sitanggang atau pasangan ABADI di Pilkada Sibolga yang digelar serentak, 9 Desember 2020.

“Sah-saja dia (Ustaz Khairul Mukminin) kecewa. Mungkin karena saya tidak diusung dari Partai Golkar maju ke Pilkada Sibolga. Sehingga buntut kekecewaan itu dia lampiaskan dalam bentuk perlawanan, dan dia memilih calon yang lain,” terang Jamil Zeb Tumori kepada wartawan, Minggu malam (6/9/2020).

Baca juga  SKD CPNS berakhir, sebanyak 336 peserta tidak hadir

Menurut Jamil, sikap Ustaz Khairul Mukminin akan berbeda kalau dirinya (Jamil Zeb Tumori) yang diusung partai. Karena dari awal, dia sudah menyatakan sikap dan siap dalam badai, serta siap satu haluan menuju mahligai pertempuran memenangkan Jamil Zeb Tumori.

“Tetapi, ternyata partai tidak merekom saya, tentu beberapa kader menjadi kecewa dan itu tidak bisa kita paksakan secara patah arang. Biarlah mereka menentukan sikap mereka,” terang Jamil.

Baca juga  1 orang lagi menjadi PDP, Walikota Video Conference dengan Gubsu

Tetapi perlu disampaikan bahwa Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung pasangan Abadi di Pilkada Sibolga.

“Saya tahu perasaan mereka sedih. Saya juga tahu mereka kecewa, saya juga merasa sangat kecewa dengan partai. Tapi namanya konstitusi partai harus dihormati dan harus kita dukung,” ujar dia.

Jamil pun tidak mempermasalahkan para pendukungnya berpindah atau jadi pendukung calon lain. Karena itu adalah sikap mereka dalam berdemokrasi dan ini hal biasa dalam dinamika politik.

“Protes mereka terhadap partai, jadi perlahan saja kita akan rangkul kembali. Hal yang penting sekarang ini, bagaimana pesta demokrasi berjalan dengan kekeluargaan dan bermartabat,”  ungkap Jamil. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan