BeritaTapanuli. com – Tim Direktorat Polairud Polda Aceh melakukan penyelidikan terkait Kapal Sibolga yang dikabarkan diberondong peluru oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di perairan Aceh itu.
Sebagaimana kejadian terjadi pada Sabtu (3/10) sekira jam 3.00 WIB dini hari, mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 1 ABK lainnya mengalami kritis.
Penyelidikan dan pemeriksaan tersebut didimpin oleh Kasubdit Gakum Dit Polairud Polda Aceh Kompol, Padli SH, SIK, MH bersama 5 orang anggotanya didampingi Kasat Polairud Polres Sibolga AKP M. Sihombing.
Sementara informasi dihimpun, Tim Dit Polairud Polda Aceh didampingi Satpolair Polres Sibolga.
Tim kemudian melakukan pemeriksaan Kapal KM Kasih Sayang dan KM Tiur yang sekaligus melakukan identifikasi atas kedua kapal tersebut.
“Untuk sementara ini, kita masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan bersama tim terhadap kedua Kapal dan pemiliknya,” ucap Kasubdit Gakum Dit Polairud Polda Aceh Kompol. Padli SH, SIK, MH saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (08/10)
Terpisah, Kasat Polairud Polres Sibolga AKP M. Sihombing mengatakan pihaknya hanya mendampingi Tim Direktorat Polairud Polda Aceh dalam melakukan penyelidikan dan pemeriksaan Kapal.
Sebab sebelumnya, insiden penembakan kedua kapal nelayan terjadi di perairan laut Pulau Simeulue, Kota Sinabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Peristiwa tanggal 2 Oktober 2020, sekitar jam 03.00 WIB pagi, dua kapal nelayan ini lagi lego jangkar di perairan Simeulue atau nol mil dari Pulau Tepak perairan laut Simeulue, Kota Sinabang.
“Sewaktu kedua kapal tersebut lego jangkar atau istirahat, ada tembakan secara tiba-tiba. Lalu setelah itu para kru kapal langsung ketakutan dan memutus tali jangkar untuk melarikan diri,” ujar M Sihombing.
Dilaporkan juga, bahwa kedua kapal penangkap ikan GT 6 dan GT 7 ini berangkat dari Kota Sibolga pada tanggal 28 September 2020 yang lalu.
Dia menjelaskan, berdasar hasil interogasi pihaknya dari kedua ABK tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia dan satu orang mengalami kritis akibat insiden penembakan itu.
Korban meninggal dunia atas nama Putra (30), ABK KM Tiur, dan Aspuri alias Kuya (33) Nakhoda KM Kasih Sayang. Keduanya warga Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Korban yang mengalami kritis bernama, Irfan Nasution sedang dioperasi di RS Adam Malik, di Medan,” jelasnya.
Pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah ada proyektil (peluru) yang tertinggal di tubuh korban yang meninggal dunia tersebut.
Berdasar hasil interogasi diperoleh kesimpulan bahwa dugaan insiden penembakan terhadap kedua kapal nelayan asal Sibolga dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).
Sihombing menambahkan, sampai sekarang pihaknya belum mengetahui siapa pemilik kapal karena masih fokus dengan kasus dugaan penembakan itu.
Namun demikian, pihaknya tetap mengupayakan lidik terbatas. (*)