BeritaTapanuli.com, Tapteng – Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) mengungkapkan, saat ini dirinya masih menunggu komitmen ketua DPRD terkait RDP.
Hal tersebut disampikan Pj Bupati menanggapi terkait pernyataan Ketua DPRD Tapteng saat menyampaikan pernyataan sikap terkait isu digrup OPD yang diduga menakut nakuti OPD, sehingga pada RDP yang di laksanakan di Gedung DPRD Tapteng tidak dihadiri oleh para Undangan yang digelar pada Rabu (27/12/23).
“Saya masih menunggu komitmen Ketua DPRD, mengingat kejadian yang sebelumnya saat memimpin rapat internal di Dinas Kesehatan diterobos masuk oleh ketua DPRD dan mengambil alih rapat pada hari Jumat (22/12/23) lalu. Apakah RPD kali ini dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-Undang dan tata tertib atau tidak,” ujarnya.
Sugeng mengilustrasikan, Bupati saat memimpin rapat internal resmi di Dinas Kesehatan yang didampingi oleh Sekda dan Kepala Dinas Kesehatan, Ketua DPRD masuk menerobos dan mengambil alih rapat.
“Itu saja dia (Ketua DPRD,red) melakukan aksi sepihak, mengambil alih rapat, jadi saya sedang memastikan OPD saya, akankah diperlakukan sama atau tidak, Bupati aja diperlakukan seperti itu, apakah kemudian ada jaminan bahwa OPD saya yang banyak ini tidak diperlakukan seperti itu. Jika para OPD saya diperlakukan sedemikian, hal tersebut menjadi tanggung jawab moral kepada masyarakat. kemudian itu yang menjadi komitmen, Bukan hanya berbicara hak, karena hak itu harus sebanding dengan kewajiban,” katanya.
Mantan Wakajati Babel ini juga mengingatkan DPRD, bahwa Bupati tidak bisa diintervensi, dikarenakan DPRD dan Bupati seimbang, Bupati tidak bisa memerintahkan DPRD, begitu juga DPRD tidak bisa intervensi Bupati, sebab DPRD Kabupaten bukan atasan Bupati.
“Menurut undang-undang pemerintahan daerah, DPRD dan Bupati itu adalah unsur pemerintah daerah yang bertanggungjawab dan dalam pembinaan Menteri Dalam Negeri. Jadi jangan menganggap DPRD Kabupaten itu seperti DPR pusat, beda itu haknya, beda itu kedudukannya, itu tolong dipelajari dulu, nanti kita duduk bersama untuk menyamakan persepsi, kalau itu sudah cocok,” ujarnya.
Selain itu, Sugeng Riyanta juga menjelaskan, pada RDP sebelumnya mengijinkan OPD nya, namun saat RDP berlangsung tiba-tiba discors secara sepihak, kemudian OPD dibawa keruangan ketua DPRD.
“Didalam ruangan Ketua DPRD itu ternyata di sana ada tokoh politik tertentu yang nunggu dia, di situ OPD menjadi takut karena di sana tidak lagi berbicara tema RDP, tetapi berbicara tentang tema pemerintahan saya, itu yang saya jaga, saya Bupati, saya harus menjaga moral dan saya harus menjaga betul teman-teman saya OPD ini bekerja untuk rakyat,” tegas Sugeng Riyanta. (R)