BeritaTapanuli.com, Sibolga – Pasca meninggalnya salah satu PDP warga Sibolga, berdasarkan rapid test reaktif, sebanyak 16 orang diisolasi mandiri.
Hal ini, disampaikan koordinator penangan Covid-19 Sibolga, sekaligus Kadis Kesehatan Firmansyah Hulu, didampingi juru bicara gugus penangan Covid-19 Sibolga, Binner Lumbangaol dalam konferensi Pers Kamis (30/4) di Kantor Walikota Sibolga.
Ke 16 warga tersebut, diantaranya 9 keluarga yang bersangkutan, 7 Tim medis yang kontak langsung dengan pasien.
Kendati dilakukan isolasi mandiri, pasien berinisial BUL (40) tersebut tidak dapat di pastikan apakah positif Covid-19 atau negatif.
Kendala itu diperoleh, menurut Firman Hulu, akibat alat pengambilan sampel swab VTM (viral transport media) di RSU di Medan terhadap pasien saat itu habis, namun saat menunggu pemesanan pasien keburu meninggal, hanya selang satu hari.
Dengan demikian, menurut FirmansyahHulu, langkah selanjutnya yang dilakukan dengan memantau orang tua yang bersangkutan karena bersentuhan langsung.
“Kita tunggu 14 Hari ini, hasilnya seperti apa, memang hasil sementara rapid test ibunya adalah negatif dan apabila nanti hasilnya positif maka bisa kita ambil kesimpulan kasus pasien meninggal” pungkasnya. (Red)