BeritaTapanuli.com, Sibolga – Dampak pandemi Covid-19, tentu sangat dirasakan semua warga. Termasuk para Pelaku Pasar yang berdagang di Pasar Nauli Sibolga.
Oleh sebab omset berkurang, mereka pun meminta harga parkir diturunkan seperti harga sebelumnya.
Perminta harga parkir diturunkan tersebut disuarakan oleh pedagang pasar yang berada di dalam pasar Nauli Sibolga.
Mereka beralasan, selain akibat Covid-19, penurunan pendapatan mereka juga dipengaruhi banyaknya pedagang yang berada di luar pasar Nauli Sibolga.
Apalagi para pedagang tersebut tidak dikenakan biaya restribusi yang tidak menambah pemasukan bagi Pemerintah Kota Sibolga.
Kecemburuan sosial tersebut sangat dampak bagi pedagang pasar Nauli Sibolga, seperti yang di katakan oleh pedagang ayam potong kepada wartawan koran ini pada Jumat (1/05) siang.
“Setelah harga parkir naik menjadi Rp.2000, lebih dominan pengunjung berbelanja di luar Pasar Nauli Sibolga, karena menghindari parkir,” jelasnya.
Apalagi sejumlah pedagang ada diluar pasar, sehingga para pembeli enggan masuk demi menghindari biaya parkir.
“Lebih baik mereka tidak masuk kedalam karena nanti harus bayar parkir, apa lagi ibu-ibu yang berbelajan harga parkir Rp.2000, tentu sudah bisa dipergunakan untuk beli bumbu masak, ” ujar salah seorang pedagang ayam potong yang tidak mau identitas dicantumkan.
“Semogah pemerintahan Kota Sibolga kususnya pengelolah pasar agar dapat mentidak lanjuti pedagang-pedagang yang berada di luar pasar Nauli Sibolga yang tidak dikenakan biaya restribusi dapat ditertibkan” Pungkasnya.
Hal yang senada di sampaikan oleh Edward Lumbangaol ketua Asosiasi Pedagang Pasar Nauli Sibolga. Berharap harga parkir di turun seperti harga biasanya.
“Walapun Rp.2000.- kan terasa bagi kaum ibu-ibu” Kata Edward
Masih Katanya, pedagang pasar yang berada di luar pasar Nauli Sibolga, juga menjadi pemicu para pembeli enggan masuk ke pasar.
Apalagi pengunjung yang datang tidak membayar parkir, otomatis pengujung lebih memilih berbelanja di luar pasar, ulangnya. Hal itu sangat berdampak bagi penghasilan pedagang yang berada di dalam pasar Nauli Sibolga.
Masih lanjutnya, padahal sudah pernah dibahas dengan DPRD dan pemerintah Kota Sibolga masih saja belum ditertibkan pedagang yang berada di luar pasar Nauli Sibolga.
“Dalam hal ini saya selaku ketua Asosiasi pedagang pasar Nauli Sibolga mewakili pedagang yang berada di dalam pasar Nauli Sibolga, mengharapkan agar pemerintah Kota Sibolga dapat mengambil kebijakan agar tidak terus menjadi polemik yang berkepajangan.” Pungkasnya.