Jakarta – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang kini masuk dan menjadi politisi Partai Gerindra tutup usia pada Minggu (10/5/2020) pagi, di umur 67 Tahun.
Dilansir dari media kompascom, menyebutkan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman turut membenarkan informasi tersebut.
Dia menuturkan, almarhum meninggal setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.
Masih dalam keterangan tersebut, Mantan Panglima itu, sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) usai mengalami pendarahan di otak.
“Wafat pagi ini setelah beberapa hari dirawat pascapendarahan,” kata Habiburokhman, Minggu (10/5).
Ia mengaku belum memiliki informasi lebih lanjut terkait pemakaman almarhum Djoko Santoso.
Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun juga melalui sindonews, menyebutkan bahwa Lulusan Akademi Militer pada 1975 itu mengalami pecah pembuluh darah di otaknya.
Hal itu, turut disampaikan Wakil Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Brigjen Budi Sulistya.
“Penyebab mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso meninggal dunia, akibat mengalami pecah pembuluh darah di otaknya.” Jelasnya. (Red)
