BeritaTapanuli.com, Taput – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Perubahan Pembangunan Tapanuli Utara (GP2 TARA) menyurati Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Siborongborong.
Atas penggunaan anggaran Tahun 2017 sebesar Rp 3.251.811.000 namun terealisasi sebesar Rp 3.163.784.000. Oleh pihak LSM GP2TARA menyampaikan suratnya No 101/GP2TARA/VI/2019 tanggal 25 Juni 2019.
Menanggapi hal itu, Kepala Tata Usaha (KTU) BPTU Siborongborong Nakkok Nababan, kepada sejumlah wartawan justru mengatakan, anggaran BPTU Siborongborong Tahun 2017 hingga puluhan Milliar.
“Bukan 3 Milliar, sehingga kita menilai surat yang disampaikan hasil investigasi LSM GP2TARA tersebut tidak perlu ditanggapi, nilai anggaran yang disampaikan tidak tepat, juga semua kegiatan Tahun 2017 sudah di audit direktorat jendral PKH dan juga BPK serta BPKP,” jelasnya.
Ia juga menyesalkan, sebelum melakukan Investigasi kelapangan (kandang ternak), LSM GP2TARA tidak ada menyurati kita terlebih dahulu, LSM tersebut langsung masuk ke lokasi kandang ternak tanpa ada pemberitahuan, sehingga kita menilai tidak sesuai dengan SOP kinerja LSM.
“LSM GP2TARA mengambil foto ternak yang kelainan sewaktu lahir, seakan-akan pihak BPTU Siborongborong kurang memperhatikan ternak, sementara foto ternak yang lainnya tidak di ikut sertakan sebagai dokumen, artinya hanya sepihak saja, tanpa ada sebelumnya konfirmasi kepada kita pihak BPTU Siborongborong.” Lanjutnya menyesalkan.
Terkait, Kasi Pidsus Kejari Taput Juanda Hutauruk SH, saat dikonfirmasi kebenaran tembusan surat LSM GP2TARA , apakah sudah sampai di Kantor Kejari Taput, mengaku surat LSM termaksud memang ada.
“Ada tapi suratnya hanya memberitahukan saja tanpa ada rincian kerugian negara, ” ujarnya dengan singkat.
Sementara Ketua DPP LSM Gerakan Perubahan Pembangunan Tapanuli Utara (GP2TARA) Asman Sihombing, saat dikonfirmasi juga mengaku sudah tidak mengingat rincian surat yang dilayangkan.
“Saya tidak ingat lagi, tunggu saya lihat dulu suratnya,” ketusnya menjawab. (BT/F)
