Korem 023/KS Gelar Sosialisasi Cegah Konflik Sosial

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Komando Resort Militer (Korem) 023/Kawal Samudera (KS) menggelar sosialisasi Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) dalam rangka Pembinaan Komunikasi (Binkom) mencegah konflik sosial bertempat di Markas Korem (Makorem) itu, Rabu (9/9/2020).

Kegiatan yang diikuti sebanyak 150 orang masyarakat/jaring intel dari masing-masing Komando Distrik Militer (Kodim) jajaran Korem 023/KS tersebut, dibuka oleh Komandan Korem (Danrem) 023/KS, Kolonel (Inf) Febriel Buyung Sikumbang, diwakili Komandan Staf Korem (Kasrem) 023/KS, Letkol (Inf) Deni Engel Rupingi.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kasrem 023/KS, Letkol (Inf) Deni Engel Rupingi, Danrem mengatakan, sosialisasi ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi dan mencegah konflik sosial.

Tentunya hal ini dianggap yang mungkin terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di wilayah Kawal Samudera (KS).

Diharapkan masyarakat mampu mencegah penyebaran paham ideologi atau gerakan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menggangu serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga  Rekanan Pekerja Proyek Pajus, Seolah Kangkangi Imbauan  Wali Kota Sibolga

“Dengan memahami bahaya AGHT, maka masyarakat dapat menempatkan diri untuk tetap menjaga diri dan mematuhi aturan yang berlaku, sehingga tidak melakukan tindakan yang menggangu persatuan dan kesatuan,” ujar Danrem.

Danrem juga berharap, agar para peserta sosialisasi mengikuti dengan sebaik-baiknya materi sosialisasi serta menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami.

“Agar semua pihak mampu menangkal bahaya AGHT,” tukasnya.

Sementara itu, Asisten Intel (Asintel) Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Mayjen TNI Teguh Arif Indratmoko, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Tim Pembinaan Komunikasi (Binkom), Kolonel (Arm) Ruly Chandra Yadi, menyebutkan, Negara Indonesia yang merupakan suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras dan budaya dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa, di satu sisi merupakan suatu kekayaan bangsa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Namun di sisi lain, dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan Nasional.

Baca juga  Tokoh Masyarakat Usulkan Sutan Laham Simanullang sebagai Pahlawan Nasional

“Apabila terdapat ketimpangan pembangunan, kesenjangan sosial dan ekonomi serta tidak terkendalinya kehidupan dinamika di negeri ini,” kata Teguh.

Menurut Teguh, sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang, keberlangsungan pembangunan Nasional tidak pernah bebas dari ancaman keamanan. Dengan terdapatnya berbagai gejolak yang membahayakan keamanan Nasional mulai dari pemberontakan, terorisme, separatisme, kerusuhan dan hingga terjadinya konflik sosial menjadi pengalaman buruk. Sehingga mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan Nasional.

“Apabila terdapat hal-hal yang mengarah pada situasi konflik, segera laporkan kepada pihak yang berwenang guna mencegah terjadinya kerugian. Ikuti kegiatan ini dengan motivasi dan semangat tinggi, sehingga informasi dan pengetahuan dapat dipahami, dipedomani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Manfaatkan sebaik-baiknya serta tanyakan kepada narasumber tentang materi yang belum dimengerti,” tegasnya.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu, yakni Kolonel (Arm) Ineldi, Kepala Kesatuan Bangsa Kakesbangpol Sibolga, Zulkifli Auhy Sitanggang dan Kasat Intelkam Polres Sibolga, AKP Agus Adhitama. (Rril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan